Sate Kelinci di Tawangmangu, Kok Rasanya Mirip Ayam
Ini sate ayam atau kelinci? Saya pesannya sate kelinci, tapi kok rasanya seperti ayam
Penulis:
Yulis Sulistyawan

TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - "Ini sate ayam atau kelinci? Saya pesannya sate kelinci, tapi kok rasanya seperti ayam"
Itulah reaksi seketika Nur Wati, seorang Bidan yang tinggal di Tasikamadu, Karanganyar saat pertamakali mencecap sate kelinci Pak Temon di warung Sate Ayam-Kelinci di Jl Raya Tawangmangu yang lokasinya persis di depan kantor Perusahaan Pariwisata Tawangmangu (PPT), Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Bagi orang awam, membedakan rasa sate kelinci olahan Pak Temon dengan sate ayam dijamin kesulitan. Apalagi, warung lesehan Pak Temon menjual dua menu sekaligus yakni Sate kelinci dan sate ayam..
Bu Temon pun seketika langsung menyahut reaksi Nur," Itu sate kelinci mbak. Dagingnya kalau kelinci agak kenyal. Kalau ayam lebih lembut," ujar Bu Temon sambil menaburi bumbu kacang ke sate kelinci yang dipesan pelanggan lainnya.
Untuk membedakan sate kelinci dan sate ayam, memang sedikit butuh pencecapan lebih. Kalau cuma cecapan awal, sate Kelinci olahan Pak Temon bisa dikira sate ayam.
Lantaran terbaluri kuah kacang-kecap yang kental, perlu sedikit dibuka dagingnya untuk melihat warna yang membedakan sate kelinci dan ayam. Sate kelinci warnanya putih mengarah ke kuning muda. Sedangkan sate ayam, lebih putih bersih.
Wajar bila Nadia (10) dari Tangerang yang malam itu ikut kedua orang tuanya menyantap sate Kelinci terkecoh. Nadia awalnya menolak menyantap sate kelinci. Alasannya ia geli melihat hidung kelinci yang kerap bergerak-gerak. Apalagi ditambah gigi kelinci yang lumayan runcing.
Namun saat sate kelinci sudah siap di meja, Nadia pun terkecoh. "Ini sate ayam ya. Enak banget rasanya," ujar siswi SD kelas V di Tangerang, Banten ini.
12 Ramuan
Sate Kelinci Pak Temon begitu populer di kawasan Wisata Tawangmangu. Untuk mencapai warung lesehan Pak Temon cukup gampang. Jika anda berangkat dari arah Kota Solo atau Karanganyar, setibanya di Tawangmangu anda akan melewati pasar di sebelah kiri jalan dan terminal di kanan jalan.
Ambil saja jalan raya Tawangamangu yang sangat lebar mengarah ke wisata Gerojogan Sewu. Sekitar 500 meter dari Pasar atau terminal, tengok kanan jalan. Akan terdapat sederetan beberapa penjual sate kelinci di antara padatnya hotel dan losmen di kawasan tersebut.
Warung Sate Pak Temon posisinya di sebelah kanan jalan, persis di seberang kantor Perusahaan Pariwisata Tawangmangu (PPT) atau sebelum kantor Telkom.
Kawasan Tawangmangu yang hawanya dingin karena berada di kaki Gunung Lawu, menjadi tempat yang cocok untuk berternak hewan kelinci. Rumput segar maupun sayuran berlimpah. Sehingga kelinci-kelinci berkembang biak cukup subur.
Makanya wajar, sate kelinci menjadi salah satu andalan wisata kuliner di daerah yang terkenal berkat wisata air terjun gerojogan sewu (air terjun 1000 meter).
Pak Temon (55) yang berkumis tebal mengaku sudah 30 tahun berjualan sate kelinci di sekitar Tawangmangu. "10 tahun saya jualan sate kelinci dengan pikulan, keliling dari hotel, losmen dan ke Gerojogan Sewu," ujar Pak Temon kepada Tribunnews.com akhir pekan lalu.