Dewi Perssik: Vulgar Itu Tergantung Cara Pandangnya
Dewi Perssik mengklaim, selalu selektif menerima tawaran film. Meskipun, main dalam film bergenre horor yang mempertontonkan sensualiatas atau vulgar.
Penulis:
Willem Jonata
Editor:
Anita K Wardhani

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM-JAKARTA - Dewi Perssik mengklaim, selama ini selalu selektif dalam menerima tawaran film. Meskipun, main dalam film bergenre horor yang mempertontonkan sensualiatas atau vulgar, ia tetap melihat visi dan misi yang berpatokan pada unsur seni.
"Dari dulu aku selektif. Vulgar itu kan bergantung visi, misi, dan kacamata kita untuk memandang seni," ucapnya, saat ditemui semalam, usai acara International Festival For Peace, Inspiration and Equality di Blitzmegaplex, Grand Indonesia, Jakarta.
Selama ini, bekas istri Saipul Jamil itu, telah bermain dalam sejumlah film layar lebar bergenre horor. Di antaranya, "Pacar Hantu Perawan, Paku Kuntilanak", dan "Arwah Kuntilanak Duyung", "Arwah Goyang Jupe-Depe" dan "Mr Bean Kesurupan Depe".
Dua filmnya mengundang kontroversial. Misalnya, "Arwah Goyang Jupe-Depe" yang mendapat kecaman dari pihak tertentu sehingga terpaksa mengganti judul aslinya. Bahkan, dalam proses pembuatan filmnya, wanita yang akrab disapa Depe itu, harus menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur karena perseteruannya dengan lawan mainnya, Julia Perez atau Jupe.
"Mr Bean Kesurupan Depe" juga tidak kalah heboh. Film itu dinilai telah melakukan kebohongan publik karena Mr Bean dalam film itu bukan dibintangi oleh Rowan Atkinson.
Tetapi, Depe berkilah bahwa setiap proses kreatifnya dalam seni peran itu, dilakukan secara terencana. Masalah berupa kritik terhadap film dan aktingnya merupakan bagian dari proses pembelajaran. Karena itu, sampai sekarang ia tak pernah puas atas pencapaiannya.
"Saya belum puas karena masih mau belajar, setiap film ada karakter baru saya ingin lagi-lagi belajar. Selama ini saya otodidak, kalau saya enggak bagus, saya akan menerima," tandasnya.