Penembakan Solo
Dua Keluarga Terduga Teroris Tes DNA di RS Polri
Dua keluarga terduga teroris yang tewas ditembak Densus 88 Antiteror Polri di Solo, Jawa Tengah, menyambangi Rumah Sakit Bhayangkari
Penulis:
Wahyu Aji
Editor:
Anwar Sadat Guna

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua keluarga terduga teroris yang tewas ditembak Densus 88 Antiteror Polri di Solo, Jawa Tengah, menyambangi Rumah Sakit Bhayangkari Tingkat I Raden Said Sukanto atau RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/9/2012).
Tanpa mau memberi keterangan, diduga kedua keluarga tersebut datang untuk mencocokan data DNA atas kedua terduga teroris.
Pantauan Tribunnews.com, Muslim Sanny Assidiqie (49), orangtua Muchsin Sanny Permadi (19), terduga teroris, langsung masuk ke dalam ruangan forensik sekitar pukul 12.30 WIB.
Ketika wartawan menanyakan apakah kedatangannya diminta tim Densus 88 untuk mencocokan DNA, pria ini hanya terdiam.
Begitu juga ketika dirinya akan melangkah pulang sekitar pukul 15.00 WIB, pria yang bekerja sebagai pegawai freelance asuransi ini diam seribu bahasa.
Pemandangan lain yang ada saat itu adalah dua orang wanita yang bersama seorang anak perempuan berusia sekitar empat tahun.
Keduanya diduga adalah keluarga mendiang Farhan (19), yang juga terduga teroris.
Dugaan tersebut dibenarkan Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Pol Agus Prayitno.
"Iya betul, tapi untuk keluarga Farhan tes DNA sudah dilakukan kemarin oleh ibunya, sedangkan hari ini dia datang untuk melihat jenazah anaknya, sementara itu dari keluarga Muchsin tadi siang ayahnya datang untuk di tes DNA," ujar Karumkit saat dihubungi wartawan.
KLIK JUGA: