Bikin Celaka, Perbaikan Trotoar Pamekasan Dikeluhkan
Jika trotoar ini diganti keramik, ini membahayakan warga, karena licin dan menyebabkan warga terpeleset
TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN – Perbaikan trotoar di tengah kota di Pamekasan kini dikeluhkan warga. Perbaikan trotoar yang digarap sejak puasa dan hingga kini masih berlangsung itu, selain bertambah lebar, lebih rendah, trotoarnya juga licin.
Pantauan di lapangan, jika sebelumnya trotoar itu menggunakan tegel dengan permukaan kasar, kini menggunakan keramik.
“Jika trotoar ini diganti keramik, ini membahayakan warga, karena licin dan menyebabkan warga terpeleset. Apalagi musim hujan nanti, maka makin mengkhawatirkan,” kata Amin, salah seorang warga Kelurahan Patemon, Kecamatan Pamekasan, Jumat (7/9/2012).
Diungkapkan, pelebaran trotoar khusus pejalan kaki ditambah 20 cm mempersempit kondisi jalan raya. Padahal kebijakan pemerintah pusat, hendaknya jalan diperlebar karena jumlah kendaraan bermotor kian meningkat. Namun yang terjadi di Pamekasan, bukan jalannya yang diperlebar, tapi trotoarnya diperlebar.
“Semula posisi trotoar itu tinggi, sehinga jika musim hujan sebagian besar air langsung masuk gorong-gorong dan tidak menggenang. Sekarang posisi trotoar direndahkan, ini berakibat pada genangan air dan menyebabkan banjir,” papar Hafid, warga Kelurahan Barurambat Kota.
Ketua Komisi C DPRD Pamekasan, KH Fariduddin, yang dimintai komentarnya masih akan mengecek dulu kondisi trotoar yang dituding warga.
“Saya belum bisa berkomentar, saya mau lihat dulu bagaimana kondisi trotoar yang dikeluhkan itu,” ujar Fariduddin.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pamekasan, Totok Suhartono, yang dimintai konfirmasinya mengatakan, pelebaran trotoar bertambah 20 cm dari sebelumnya tidak mengurangi posisi jalan raya karena sesuai standar. Begitu juga, penggantian dari tegel ke keramik termasuk tingginya trotoar antara 20 cm – 25 cm, tidak membahayakan masyarakat.
