Ramadhan Tak Kaget DPR Jadi Target Teroris
Ramadhan Pohan mengaku tidak kaget bila Gedung DPR menjadi target aksi teroris.
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ramadhan Pohan mengaku tidak kaget bila Gedung DPR menjadi target aksi teroris. Menurut anggota Komisi I DPR RI, pengamanan di gedung wakil rakyat itu terlalu longgar.
"Justru yang saya kaget, yang saya terkejut adalah pengamanan di DPR itu kan terlalu longgar. Kalau kita pergi ke Washington DC, panjang sekali itu untuk masuknya. Bahkan ke India, itu kita kalau jalan kaki berkilo meter sampai ke gedungnya," imbuh Ramadhan di Jakarta, Jumat (7/9/2012).
Ramadhan juga mengatakan pemandangan serupa juga terlihat di gedung parlemen Eropa. Justru, kata Ramsdhan, pengamanan di DPR terlalu longgar. "Siapapun bisa masuk," katanya.
Ramadhan mengungkapkan alasan teroris mengincar gedung DPR karena faktor strategis dan simbol negara. "Terorisme itu kan mempunyai target supaya pesan itu bisa ditangkap sedemikian banyak orang atau target audiensnya," katanya.
Dengan mengincar Gedung DPR, Ramadhan mengatakan aksi tersebut akan menarik perhatian besar, sementara faktor politik juga mencuat. "Karena media pasti mengungkapkan," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai, menyatakan DPR menjadi target pengeboman dari kelompok teroris. Informasi itu berdasarkan pengakuan tersangka yang ditangkap di Poso pada Juli lalu, Mujib.
Dan informasi itu sudah dilaporkan ke pimpinan DPR. "Itu pernyataan Mujib. Saya hanya melaporkan, karena sudah salah besar kalau kejadian saya tidak sampaikan," ujar Ansyaad usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi III di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/9/2012) malam.
Hasil interogasi kepada Mujib, diakui dia sudah melakukan tiga kali survei ke Gedung DPR. "Sudah tiga kali survei. Begitu dia katakan, segera kami beritahukan," imbuhnya.