Ledakan di Depok
Terduga Teroris Sudah Jalani Tes DNA
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I, R Said Sukanto atau RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kombes Pol Didi Agus Mintadi
Penulis:
Wahyu Aji
Editor:
Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I, R Said Sukanto atau RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kombes Pol Didi Agus Mintadi mengungkapkan bahwa terduga teroris ledakan bom di Beji, Kota Depok yang dilarikan ke RS Polri telah menjalani tes DNA.
Namun, pihak rumah sakit belum dapat memastikan siapa keluarga dari terduga teroris, walaupun sudah ada keluarga yang mendatangi rumah sakit untuk diambil sampelnya.
"Kami belum pasti betul apakah keluarga atau bukan. Seperti kemarin dari Pusdokes melakukan pemeriksaan tes DNA untuk memastikan bahwa benar enggak keluarga tersebut," kata Didi, kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/9/2012).
Didi menjelaskan, pihaknya telah melakukan proses identifikasi tes DNA, dan nantinya akan dilakukan pengambilan sidik jari dan urutan gigi.
"Karena sidik jari ada masalah, dan gigi juga belum ada odontogram dari beliau, maka kami (baru) melakukan tindakan yang tertinggi yakni DNA," lanjutnya.
Saat ditanya lebih lanjut soal kapan hasil hasil tes DNA akan rampung pihaknya belum dapat memastikan.
"Nanti akan dirilis oleh Bapak Kadivhumas ataupun oleh Bapak Kapusdokes. Kemungkinan akan lebih cepat, sekitar dua hari," tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, ledakan bom terjadi di Rumah kontrakan Yayasan Yatim Piatu Pondok yang terletak di Jl Nusantara Raya No.63, Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2012) malam. Akibatnya, tiga orang menjadi korban.
Polri menduga salah seorang korban ledakan bom di Depok yang saat ini tengah dirawat di RS Polri Kramat Jati adalah Muhammad Toriq, tersangka teroris bom Tambora yang beberapa hari lalu berhasil melarikan diri. Untuk memastikannya, Polri melakukan tes DNA terhadapnya. Namun ternyata Thorik menyerahkan diri pada kepolisian pada hari Minggu kemarin.
Klik: