Sabtu, 23 Agustus 2025

Beras Buat Pakan Babi Masuk Ilegal

Massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Peduli Ketahanan Pangan (ARPKP) mendesak pemerintah melalui Kementerian Perdagangan

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Beras Buat Pakan Babi Masuk Ilegal
TRIBUNNEWS.COM/SRIHANDRIATMO MALAU

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Peduli Ketahanan Pangan (ARPKP) mendesak pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) segera menghentikan penyelundupan beras ilegal di pelabuhan-pelabuhan tikus kepulauan Riau dan Batam, Selat Panjang, Tanjung Balai Karimun.

Pasalnya menurut Koordinator Aliasi Rakyat Peduli Ketahanan Pangan (ARPKP), Amin Munawar menyebutkan sebanyak 14 ribu ton beras ilegal setiap harinya masuk ke Indonesia melalui pelabuhan-pelabuhan tersebut.

Apalagi, tegasnya, beras impor ilegal yang masuk tersebut berkualitas rendah. Beras impor ilegal itu masuk ke Indonesia secara ilegal melalui Singapura dan Malaysia.

Disinyalir, menurutnya, beras ilegal itu biasa dijadikan pakan buat ternak babi dan itu disinyalir berasal dari Vietnam.

"Sudah menyebar di daerah-daerah Batam, Selat Panjang, Tanjung Balai Karimun dan Riau. Padahal itu standar kualitasnya terendah gak layak untuki dikonsumsi manusia. Kalo di negara asalnya sana di Vietnam, biasanya buat pakan babi," terang Koordinator Aliasi Rakyat Peduli Ketahanan Pangan (ARPKP), Amin Munawar saat menggelar aksinya di depan Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu(12/9/2012).

Maraknya beras ilegal tersebut, ditegaskan dia, karena pemerintah belum memberikan tindakan tegas.

Lebih lanjut Amin mengatakan selain merendahkan kedaulatan bangsa aksi penyelundupan beras ilegal ini juga sangat merugikan dan membuat para petani lokal menderita.

Karenanya, tegas dia, ARPKP yang merupakan gabungan petani, pengusaha kecil, dan pedagang beras lokal menuntut pemerintah untuk mengambil tindakan tegas.

Ia juga mengatakan tidak sepantasnya negara agraris seperti Indonesia melakukan impor beras. Apa lagi berasnya beras ilegal.

"Petani juga merasa dirugikan, karena beras mereka harganya jauh lebih murah, cuma Rp 4500 per kilo. Biarpun itu beras kualitas rendah, kalo gak ada tindakan dari pemerintah, ya sudah pasti petani lokal dirugikan," tandas dia.

Lanjutnya, penyeludupan beras ilegal ini hanyalah menguntungkan segelintir spekulan dan cukong-cukong baik dia sebagai pemasok maupun penerima di Indonesia. Namun itu mencekik leher para petani.

"Masuknya beras impor ilegal ini jelas-jelas membahayakan pasokan beras lokal. Karena selain membunuh petani dan pedagang beras lokal, ini berakibat pula perdagangan beras antar pulau hancur dan kebangkrutan usaha dan mengganggu tata niaga, distribusi dan stabilitas harga beras," pesannya.

Klik:

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan