Jenderal Ungkap Mengapa Pangkostrad Hanya 17 Jam Menjabat
Ada hal menarik dalam peluncuran buku "Mengawali Integrasi Mengusung Reformasi" yang diluncurkan sejumlah jenderal alumnus Akabri 1970.

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada hal menarik dalam peluncuran buku "Mengawali Integrasi Mengusung Reformasi" yang diluncurkan sejumlah jenderal alumnus Akabri 1970.
Selain banyak di antara mereka takut mengungkap kebenaran, juga masih ada yang malu-malu menuliskan fakta sejarah yang mereka ketahui.
"Banyak di antara mereka (para purnawirawan) malu atau takut mengungkap kebenaran yang terjadi. Ketika krisis 1998, ada Pangkostrad (Panglima Komando Strategis Angkatan Darat) hanya menjabat 17 jam," ujar Atmadji Sumarkidjo, seorang pengarah dan tim penyusun "Mengawali Integrasi Mengusung Reformasi".
Namun seiring perjalanan waktu, lanjut Atmadji, mereka akhirnya bisa menggali dan menuliskan apa yang sebenarnya terjadi di balik peristiwa tersebut.
"Ternyata ada masalah serius kenapa Pak Johny Lumintang cuma menjabat sebagai panglima selama 17 jam. Di buku itu bisa diungkap. Seperti proses Pak (Suroyo) Bimantoro (Kapolri saat itu), kenapa berani menentang Gus Dur. Kita gali kebenaran karena kita mau mengungkap sejarah," lanjutnya.
Dikatakannya, alumni Akabri sudah mencapai lebih seribuan orang. Namun yang berprestasi dalam karirnya hanya di bawah 20 persen dengan ukuran pangkat brigadir jenderal ke atas.
KLIK JUGA: