Selasa, 14 Oktober 2025

Pengurus PBNU Geram Dituding Tak Nasionalis

Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) yang juga Wakil Ketua Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Fahmi H Matori geram

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Pengurus PBNU Geram Dituding Tak Nasionalis
Edwin Firdaus/Tribunnews.com
Fahmi H Matori

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) yang juga Wakil Ketua Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Fahmi H Matori geram atas dituding anggota Komisi VII, Dito Ganindito yang mengatakan dirinya tak nasionalis terkait rencananya memasukkan Shell dan Badan Usaha Nasional ke dalam tender penyaluran BBM bersubsidi.

Menurut Fahmi, penilaian soal nasionalisme seseorang tidak ditentukan pernyataan seseorang, meski itu anggota DPR RI. Masyarakat lah yang menjadi penilai yang cocok soal itu dengan melihat track record dan kinerja selama ini.

"Biarkan umat yang menilai, nasionalis mana saya sama pak Dito itu, jelas-jelas kami ini ngurusin 80 juta Nahdliyin dan 24 Ribu pesantren," kata Ketua Lembaga Perekonomian PBNU tersebut kepada Tribunnews.com, Sabtu (6/10/2012).

Untuk diketahui, masalah ini berawal terkait langkah Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyelenggarakan tender penyaluran BBM bersubsidi. Dito menuding Fahmi tidak nasionalis dengan memasukkan Shell untuk ikut tender penyaluran itu.

Kendati demikian, Ketua Ikatan Sarjana NU itu mengatakan akan tetap melaksanakan tender sesuai dengan ketentuan yang ada untuk menghindari monopoli pada penyaluran BBM khusus ini.

Lagipula, lanjutnya, BBM bersubsidi yang akan ditenderkan kurang dari 0,5 persen dari jumlah total kuota BBM bersubsidi yang akan disalurkan pada tahun 2013 nanti.

Ia pun mengaku dengan tender ini, BPH Migas bisa mendorong kualitas pelayanan SPBU kepada publik.

"Karena dibuka untuk yang lain, Pertamina juga akhirnya meningkatkan pelayanan. Buktinya program 'Pasti Pas', muncul," kata Putra mantan Ketua PBNU, Matori Abdul Djalil itu.

Tak hanya itu, sebenarnya menurut Fahmi, dengan membuat langkah ini, Indonesia akan dapat memperbanyak perusahaan nasional dan koperasi ikut berperan dalam distribusi BBM bersubsidi ke depannya.

"Karena itu, tujuan utamanya adalah bagaimana umat dapat menikmati subsidi dengan merata. Tidak di monopoli Pertamina yang kurang bisa memeratakan cakupan wilayah distribusi dibeberapa daerah di luar pulau Jawa. Dunia ini sangat menderita, bukan oleh kekejaman orang jahat, melainkan karena diamnya orang-orang baik," imbuhnya.

Klik:

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved