Mahasiswa Diminta Tinggalkan Kekerasan
Dirjen Dikti berpesan kepada para mahasiswa agar meninggalkan kekerasan, radikalisme, dan anarkisme, dalam setiap aksi menyuarakan pendapat.
Penulis:
Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Dikti berpesan kepada para mahasiswa agar meninggalkan kekerasan, radikalisme, dan anarkisme, dalam setiap aksi menyuarakan pendapat.
Pesan ini disampaikan oleh Ila Saila, perwakilan Dirjen Dikti, di Hotel kartika Chandra, Senin (22/10/2012), dalam acara silaturahmi Kapolda Metro Jaya dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara.
"Dalam acara ini saya mewakili Pak Dirjen yang berhalangan hadir, agar mahasiswa mendapatkan anugerah dan berpikir dengan hati dan pikiran jernih. Jangan emosional," ucap Ila.
Ila menambahkan, dalam melakukan aksi atau bersikap, mahasiswa sebagai pendorong perubahan bangsa boleh saja panas hati dan pikiran.
Namun, harus juga ingat, bahwa mahasiswa adalah orang yang punya pendidikan tinggi dan berpikir ilmiah.
"Kalau ada yang tidak selaras atau sepaham, selesaikan dengan jernih. Mulai malam ini tinggalkan radikalisme, kekerasan, dan anarkisme," tegas Ila.
Ila menuturkan, beberapa waktu lalu seluruh rektor se-Indonesia menggelar deklarasi anti kekerasan, sehingga mahasiswa juga diminta mendukung deklarasi tersebut. (*)