Apartemen Point 8 Membidik Pilot dan Awak Kabin
Mengatasi kejenuhan permintaan pasar, sejumlah pengembang berinovasi dengan meluncurkan apartemen bertema etnik.
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis hunian di kota-kota besar, seperti Jakarta, seperti tak pernah ada matinya. Berbagai apartemen dan superblok dibangun dengan ribuan unit yang dipasarkan, sebanyak itu pula yang terserap oleh pasar.
Mengatasi kejenuhan permintaan pasar, sejumlah pengembang berinovasi dengan meluncurkan apartemen bertema etnik. Seperti dilakukan PT Cakrawala Bumi Sejahtera (CBS), pengembang apartemen Point 8 di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Untuk membidik konsumen, pengembang ini membangun apartemen dalam konsep superblok yang terintegrasi dengan hotel bintang lima dan tiga dan pusat perbelanjaan bernuansa Bali.
Menurut Untung Sampurno, Direktur Utama CBS, konsep ini sengaja dipilih karena apartemen yang dibangunnya ingin memberi keunikan dan suasana hunian yang beda.
Apartemen yang dibangun dalam empat menara di atas lahan seluas empat hektar ini, juga mengadopsi konsep green living yang hemat energi dengan menggunakan lampu led untuk penerangan ruangan yang sekaligus juga berfungsi sebagai lampu darurat dan bisa menyala hingga 60 jam dalam kondisi aliran listrik tiba-tiba terhenti sementara.
Apartemen Point 8 merupakan proyek perdana perusahaan ini dengan total investasi sekitar Rp 710 miliar diluar biaya pembangunan hotel.Ground breaking sekaligus soft launching apartemen ini dilakukan pada Minggu (28/10) lalu, dan proyek diharapkan selesai dalam dua tahun.
Dari empat menara yang akan dibangun, dua menara di antaranya, yakni Terrace Mansion dan Aircrew Tower, sudah mulai dipasarkan ke konsumen.
"Apartemen ini dekat dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, karena hanya berjarak enam km. Dengan apartemen bernuansa Bali, kami ingin membidik konsumen dari kalangan awak pesawat seperti pilot dan kru kabin yang membutuhkan hunian yang nyaman dan dekat dengan lokasi kerja," kata Untung.
Reinhard T Rusli, Direktur Marketing CBS menjelaskan, dengan lokasinya yang dekat dengan bandara, penghuni apartemen ini juga akan mudah dalam melakukan berbagai aktivitas bisnis.
Apartemen ini berdekatan dengan kawasan pergudangan yang banyak bertebaran di kawasan Jl Daan Mogot, Jakarta Barat. Selain itu, juga dekat dengan akses Tol Lingkar Luar Barat Cengkareng.Unit apartemen yang dipasarkan terdiri dari tipe Studio dengan luas 28,5 meter persegi,dan tipe 2 Bedroom dengan luas 46 meter persegi.
Setiap unit apartemen dilengkapi balkon 2,5 meter dilengkapi dengan koridor antar-unit selebar 2 meter. Pembatas kamar menggunakan kaca untuk memberikan kesan luas, dikombinasikan dengan kusen PVC yang kedap suara.
Finishing dinding unit apartemen menggunakan material wallpaper dengan lantai menggunakan granit tile homogenus 60x60 cm. Setiap unit apartemen dilengkapi dengan akses internet, televisi kabel dan telepon. Unit apartemen ini dipasarkan di harga mulai Rp 200 jutaan.Aseng, General Manager CBS mengestimasikan, apartemen ini juga cocok jika dibeli untuk tujuan investasi.
Investor yang membeli apartemen ini diestimasikan bisa meraih keuntungan dari kenaikan harga unit apartemen rata-rata 15 sampai 20 persen setiap tahunnya. Soal mekanisme pembelian, pihaknya mengklaim sanggup menawarkan harga dan cara pembayaran yang lebih menarik dibandingkan proyek properti di sekitarnya.
Pihaknya bekerja sama dengan beberapa bank, untuk menyediakan kredit pemilikan apartemen (KPA), seperti Bank Bukopin, dan Bank BII.(choirul arifin)Hotel Ramada Beroperasi Dua Tahun LagiJakarta-
Selain apartemen empat tower, konsep superblok apartemen Point 8 di kawasan Jl Daan Mogot, Jakarta Barat, juga akan dilengkapi dengan hotel bintang tiga dan bintang lima.Untuk hotel bintang tiga akan menggunakan brand Super 8, dan hotel bintang lima menggunakan brand Hotel Ramada.