Akses Karya Seni Global Lewat Google Art Project
Ingat ekspansi Google Art Project bulan April lalu yang mengikutsertakan Museum Nasional Indonesia
Editor:
Widiyabuana Slay
TRIBUNNEWS.COM - Ingat ekspansi Google Art Project bulan April lalu yang mengikutsertakan Museum Nasional Indonesia? Sejak itu 15 juta orang telah melihat, meneliti dan menjelajah berbagai lukisan, patung, seni jalanan dan foto yang disumbangkan oleh mitra Google. Demikian rilis yang dikirim ke redaksi Tribunnews.com, Selasa (30/10/2012).
Mulai hari ini, jumlah karya seni yang dapat dilihat meningkat lebih dari 10 persen dengan di tambahnya 29 organisasi seni baru dari 14 negara yang membawa koleksi mereka secara online.
Berbagai institusi global, yang besar maupun kecil, terkenal atau tradisional, telah menjadi anggota Google Art Project. Jelajahi karya kontemporer di Istanbul Modern Art Museum, mengagumilah karya-karya dari Art Gallery of South Australia (yang telah berkontribusi hampir 600 benda seni) dan mengakses harta dari Museum Palazzo Vecchio di Italia dan Princeton University. Ada juga karya-karya seni dari National Ballet of Canada, seni pra-Columbia dari Peru, dan seni dekoratif dari Jintai Art Museum, RRC.
Dengan jumlah benda yang bisa dilihat secara online lebih dari 35.000, sekarang kami mengalihkan perhatian kepada cara-cara berbeda untuk mengalami dan menghayati koleksi digital ini.
Pertama, kami menyediakan alat pendidikan bagi mahasiswa seni, penggemar atau mereka yang hanya ingin tahu dengan tombol "Bandingkan" (atau Compare) di toolbar sebelah kiri setiap lukisan.
Hal ini memungkinkan para pengunjung situs untuk memeriksa dua karya seni side-by-side untuk melihat bagaimana gaya seorang artis berevolusi dari waktu ke waktu, tren menghubungkan lintas budaya atau memperdalam pengamatan terhadap dua bagian dari pekerjaan yang sama. Contohnya: tempatkan sketsa awal 'The Life Line' olehWinslow Homer dari Museum Cooper-Hewitt, National Desain Museum di samping lukisan final dari Philadelphia Museum of Art. Dengan perbandingan ini, anda bisa melihat bagaimana visi artis berubah (atau tidak) selama di buatnya karya seni tersebut.
Selain mengikuti dan mendiskusikan karya seni pada halaman Google+, kami juga menambahkan aplikasi Hangout pada Google Art Project supaya para user dapat berbagi koleksi favorit mereka dan memberikan teman-temannya tur pribadi.
Jika ada yang ingin menjadi panduan museum atau kritikus seni, aplikasi ini bisa membantu! Lihatlah video ini untuk melihat cara kerjanya.
Sekitar 180 mitra telah memberikan kontribusi karya seni mereka ke Google Art Project, dan lebih dari 300.000 user telah membuat galeri online pribadi dengan lebih dari 15 juta pengunjung sejak peluncuran terakhir pada bulan April. Komunitas budaya telah menginvestasikan waktu dan upaya untuk membawa karya ini secara online. Dan sekarang dunia dapat menikmatinya tanpa harus beli tiket pesawat terbang!
Berita Terkait