Bentrokan di Senama Nenek Kembali Pecah
Masyarakat adat di Kenegerian Senama Nenek, Tapung Hulu, tersulut emosi, Selasa (30/10/2012). Akibatnya, satu unit mobil milik PTPN V
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Fernando S
TRIBUNNEWS.COM, TAPUNG HULU - Masyarakat adat di Kenegerian Senama Nenek, Tapung Hulu, tersulut emosi, Selasa (30/10/2012). Akibatnya, satu unit mobil milik PTPN V remuk diamuk massa.
Pemicunya, karyawanan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V kembali melakukan pemanenan.
Massa yang marah menghancurkan kaca mobil double cabin jenis Mitsubishi Triton warna hitam pecah. Mobil itu sudah diamankan di Mapolsek Tapung Hulu.
Sementara rumah yang sempat dikabarkan dirusak massa, berdasarkan hasil pantauan Tribun di lokasi, ternyata tidak terbukti.
Abdul Razak, warga sekitar, mengatakan, emosi massa tersulut karena karyawan PTPN V memanen kebun kelapa sawit. Aktivitas pemanenan dimulai pukul 07.00 WIB.
Informasi itu, kata dia, diperoleh dari warga yang ditugaskan memantau aktivitas di lahan konflik.
"Memang ada warga patroli dua kali sehari. Pagi dan sore. Waktu pagi ke sana, rupanya karyawan sudah memanen," ujarnya. Warga itu segera memberitahu warga lainnya.
Seketika, warga berkumpul dan massa bergerak ke areal perkebunan PTPN V untuk menghadang karyawan yang memanen. Bentrok fisik tak terelakkan.
Seorang karyawan PTPN V, tutur Abdul Razak, dikabarkan babak belur dihajar massa. Hingga berita ini diturunkan, jumlah korban luka belum diketahui. "Kalau dari masyarakat tidak ada yang luka," ungkap Abdul Razak.
Sementara itu, Humas PTPN V, Friando Panjaitan, membantah jika direksi telah memerintahkan karyawan memanen. "Itu adalah inisiatif karyawan sendiri," ujarnya.
Frido menjelaskan, sebelumnya karyawan telah berkonsultasi dan mendapat izin dari Kepala Desa. "Pendapatan mereka berkurang. Makanya mereka berinisiatif untuk memanen," kata Frido.
Hingga menjelang petang tadi, karyawan perusahaan dan masyarakat masih berkumpul. Beredar informasi di tengah-tengah masyarakat, karyawan akan melakukan penyerangan.
Kedua kubu mempersejatai diri dengan berbagai alat. Mulai dari kayu, bambu runcing, pisau, parang, samurai dan kapak.
Saat dikonfirmasi, pukul 17.35 WIB, Kapolsek Tapung Hulu, AKP Alwis Saldi menyebutkan, informasi beredar itu tidak jelas sumbernya. Ia mengungkapkan, kemungkinan penyerangan itu tidak bakal terjadi.
"Masyarakat kebun (karyawan) sudah pulang ke rumah. Masyarakat juga sudah kembali ke rumah masing-masing. Tadi saya bertemu masyarakat di perkampungan," ujarnya.
Kapolsek menyebutkan, tidak ada korban. Bahkan, Alwis menyatakan tidak terjadi bentrok, apalagi bentrok fisik. Meski ia membenarkan Senama Nenek kembali memanas.