Usai Membunuh dan Memperkosa, Inilah Akhir Pelarian Aldi
Polisi akhirnya menangkap Aldi, hanya beberapa jam setelah ditemukannya jasad siswi SMP
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM NUNUKAN - Polisi akhirnya menangkap Aldi, hanya beberapa jam setelah ditemukannya jasad siswi SMP Sri Purwanti Salindingimantora alias Jeklin (14) di dalam sebuah freezer atau pendingin di wahana bermain anak-anak. Aldi bertekuk lutut dihadapan puluhan Polisi yang menjemputnya di Porsas, Kamis (1/11/2012) dinihari sekitart pukul 01.15.
Kapolres Nunukan AKBP Achmad Suyadi menceritakan, dari keterangan pelaku, setelah melakukan pembunuhan Aldi selama 10 hari melarikan diri ke beberapa tempat di sekitar Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik.
“Sebenarnya dia sering ke Tawau. Namun karena tidak punya uang, ia mutarnya di seputaran Nunukan saja. Dari Sebatik pulang lagi, mutar lagi darimana. Pokoknya dia tidak pernah kerumahnya selama 10 hari,” ujarnya.
Saat itu penyidik kepolisian mengira, korban masih hidup dan berpindah tempat berdua dengan pelaku.
“Saat itu kita memang hanya fokus mencari tersangka. Tim kita tidak memperhatikan itu, karena memang dibuat seolah-olah freezer tidak berfungsi karena diatasnya ada kompor. Padahal kita sempat mencari di wahana itu. Kita menyisir ke sana,” ujarnya.
Saat itu Polisi hanya fokus mencari pelaku utama yang menghilang sehati setelahnya. Pihak kepolisian berusaha melacak keberadaan pelaku dengan menggunakan teknologi informasi. Polisi ketika itu belum menemukan adanya indikasi yang menguatkan telah terjadi pembunuhan.
“Kita cari ke kamarnya tidak ada. Kita hanya fokus ke situ, kita belum terfikir korban sudah dihabisi. Si Aldi dimana? Lari ke Sebatik kita kejar, lari ke Liang Bunyu kita kejar di sana. Informasi di Binusan kita kejar. Kalau kita ikut traknya banyak memang. Tersangkanya masih di sini, pikiran kita berarti korban masih sama dia,. Tetapi ternyata dia tidak lagi bekerja di tempat permainan. Rupanya pekerja lain, kok ini ada di sini? Kan ada yang lain mau dimasukkan freezer. Setelah dibuka, ada korban di sini,” ujarnya.
Setelah menemukan jasad korban, Polisi terus melakukan pencarian. Komunikasi yang masih dilakukan Aldi dengan istri sirinya menjadi jejak bagi pihak kepolisian untuk melacak pelaku. Tak berapa lama, Polisi berhasil meringkus pelaku di Porsas, tempat ia berjanji bertemu dengan istri sirinya.
Di saat Aldi sedang melarikan diri, Polisi justru telah mengamanka saksi Iw dan Rw, sehari sejak laporan disampaikan ibunya Sarlotamanto ke Polisi.
Bagaimana dengna Iw dan Rw, apakah ada peluang menjadikan mereka sebagai tersangka? Kapolres mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan intensif uintuk mengungkap peran saksi-saksi yang lain.
“Jadi tentunya yang pertama sekali mengajak jalan-jalan dulu, kita lihat peran dia. Apakah hanya sebatas jalan saja, apakah sudah ada perencanaan? Kemudian kedua temannya satu lagi yang memang dengan si pelaku utama ini. Jadi ada tiga yang sementara kita amankan,” ujarnya.
Jika terkait kasus pembunuhan, sementara ini Rw dan Iw masih sebatas saksi. Sebab dari keterangan, pembunuhan ini dilakukan Aldi seorang diri.
“Hanya memang jalan-jalan iya, kemana-mana iya. Pada saat di tempat itu sudah kembali semuanya. Penangkapan sudah kita lakukan terhadap keduanya. Kita amankan, hapenya, kita cari kalau dihubungi dengan sebagainya. Makanya kita fokus pada pelaku utama di mana posisinya,” ujarnya.
Baca Juga :
- 4 Bom PD II Diledakkan Magetan 12 menit lalu
- Polisi Gerebek Lima Pegawai Ekspedisi Pesta Sabu 17 menit lalu
- 200 Koper Jamaah Haji Bojonegoro Ditahan di Jeddah 24 me