Ribuan Warga Iringi Jenazah Korban Pembantaian

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM  NUNUKAN,- Hari masih gelap, Isak tangis pecah, ketika Pemimpin Gereja Toraja Jemaat Eben Haezer Nunukan,Pendeta Hasna Marewa, Sabtu (3/11/2012) pagi sekitar pukul 05.30 menutup ibadah pelepasan jenazah Sri Purwanti Salindingimantora alias Jeklin (14).

Para pelayat, khususnya ibu-ibu tak mampu menahan tangis, saat peti jenazah akan diangkat ke sebuah mobil ambulans. Ibadah pelepasan jenazah ini dihadiri ribuan warga Toraja dan beberapa warga Nunukan dari suku lainnya. Ibadah di gelar di halaman rumah duka di Jalan Pong Tiku, Kecamatan Nunukan. Banyaknya warga yang hadir, membuat kursi di tenda-tenda sekitar rumah duka tak lagi mampu menampung peserta ibadah. Sejumlah warga terpaksa harus berdiri mengikuti jalannya ibadah.

Usai ibadah, dari rumah bercat putih yang terletak persis di daerah aliran sungai (DAS) Bolong itu, peti jenazah diangkat ke ambulans

.
Iring-iringin pengantar jenazah mulai bergerak dari Jalan Pong Tiku dengan pengawalan motor dan mobil voorijder Satuan Lalu Lintas Polres Nunukan.

Ribuan warga yang rata-rata mengenakan pakaian hitam, dengan mengendari sepeda motor bergerak lambat di belakang voorijder. Dibelakang ribuan warga yang berkendara sepeda motor, ambulans yang mengangkut jenazah bergerak perlahan diikuti belasan kendaraan roda empat dibelakangnya.

Rombongan bergerak menyusuri Jalan Fatahillah, selanjutnya menuju Jalan Teuku Umar, Jalan Pesantren, Jalan TVRI hingga di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan.

Iring-iringan rombongan jenazah ini menarik perhatian warga Nunukan di kawasan yang dilintasi konvoi. Sejumlah warga bahkan tampak membuka pintu rumah dan buru-buru berdiri di pinggir jalan untuk menyaksikan konvoi rombongan jenazah. Untuk menertibkan arus lalu lintas pagi ini, sejumlah Polisi Satlantas Polres Nunukan diterjunkan di persimpangan jalan.

Sekitar  pukul 06.00, konvoi telah tiba di Pelabuhan Tunon Taka. Jika sepeda motor hanya diizinkan turun hingga bagian depan dermaga, ambulans pengangkut jenazah masih diizinkan masuk hingga ke dalam dermaga.

Cuaca cukup cerah pagi ini. Dengan dipapah kerabatnya, ibu korban Sarlotamanto tak mampu menahan rasa sedihnya. Ia terus menangis, selama berjalan dari ambulans menuju ke speedboat pengangkut jenazah. Para kerabat korban yang akan mengantarkan jenazah lebih dulu turun dengan membawa barang-barang, bekal mereka selama proses pemakaman.

Selanjutnya dengan didahului bendera putih dan karangan bunga, sejumlah lelaki memikul peti jenazah dari dalam mobil ambulans menuju ke speedboat Gundala Ekspress.

Keberangkatan jenazah disaksikan ribuan warga Nunukan yang mayoritas berasal dari etnis Toraja. Beberapa diantaranya melambai-lambaikan tangan sambil menetaskan air mata, sembari speedboat bergerak perlahan meninggalkan Pelabuhan Tunon Taka. Tokoh muda Toraja yang juga anggota DPRD Nunukan Agustinus serta tokoh Toraja Samuel Parrangan tampak mengantarkan jenazah hingga ke speedboat.

Daniel Paccolo, salah seorang kerabat korban mengatakan, jenazah akan dimakamkan di Sulawesi Selatan. Dari Nunukan, jenazah diberangkatkan menuju Kota Tarakan. Selanjutnya dari Tarakan, jenazah diterbangkan menuju ke Makassar, Sulawesi Selatan. Dari Makassar, dengan menumpang bus, jenazah dibawa ke Desa Sangkaropi, Kecamatan Sa'dan, Kabupaten Toraja Utara, tempat ia akan dimakamkan.

Jeklin merupakan korban pemerkosaan dan pembantaian sadis yang dilakukan Aldi. Jenazah baru ditemukan setelah 11 hari berada di freezer (pendingin daging) di wahana bermain anak-anak Jalan Angkasa, Kecamatan Nunukan.

Baca

• Blitzmegaplex Hadir di Balikpapan 50 menit lalu
• Siang Ini Wayang OVJ Pawai Keliling Kota Surabaya Yang Panas 1 jam lalu
• Warga Kena Anak Panah, Dua Desa di Luwu Utara Bentrok 4 ja

   Juga   :