Kamis, 2 Oktober 2025

Siswa SMA Gunungkidul Tewas

Aku Mau Pergi Nggak Mau Bawa Apa-apa, Kalimat Terakhir Rezza

Kedatangan jenazah Rezza Eka Wardhana di rumah duka Jeruksasi RT 11 RW 24 Wonosari Gunungkidul, Sabtu (3/11/2012) sekitar pukul 20.30 WIB

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Aku Mau Pergi Nggak Mau Bawa Apa-apa, Kalimat Terakhir Rezza
Tribun Jogja/Hendy Kurniawan
Teman-teman Rezza mendekat peti jenazah dan tampak tak kuasa menahan tangis, Sabtu (3/11/2012) malam di rumah duka.

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hendy Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Kedatangan jenazah Rezza Eka Wardhana di rumah duka Jeruksasi RT 11 RW 24 Wonosari Gunungkidul, Sabtu (3/11/2012) sekitar pukul 20.30 WIB disambut derai tangis. Tak hanya dari keluarga atau kerabat, tapi juga oleh para sahabat.

Lebih dari 50 orang teman ini terlihat bergantian melihat wajah Rezza untuk terakhir kalinya, ketika peti dimasukkan ke ruang tengah dan dibuka.

Di mata para sahabat, Rezza dikenal sebagai sosok periang penuh kelucuan. Perangai yang santun membuatnya memiliki banyak teman, baik itu perempuan atau lelaki. Tak terhitung kenangan yang ditanamkan semasa hidupnya.

Satu diantaranya adalah Jeslin. Dengan tatapan mata kosong, ia memandangi wajah Rezza yang terbujur kaku di peti jenazah. Seakan teringat perkataan terakhir sesaat sebelum kecelakaan terjadi pada malam takbiran, Kamis (25/10/2012).

"Malam itu saya bertemu dia di tempat Futsal Kick Off, Ledoksari. Setelah itu dia pergi mau menyusul teman lainnya yang mau makan di angkringan," kata dara 15 tahun itu di rumah duka.

Sebelum berangkat ke angkringan, Rezza sempat menitipkan dompet dan ponsel kepada seorang teman sembari berkata, 'Aku arep lungo ora arep gowo opo-opo (Aku mau pergi nggak mau bawa apa-apa) '. Ternyata pesan itu lah yang saat ini disadari Jeslin sebagai ungkapan Rezza akan pergi selamanya.

"Saya tidak tahu dia titip dompet dan ponsel dengan teman yang mana. Tapi perkataan itu yang sampai sekarang saya ingat," urai Jeslin.

Begitu pula yang dirasakan oleh Selya Agrita. Baginya sosok Rezza sangatlah mewarnai kehidupan sehari-hari. "Dia sangat berarti buat kami. Hampir setiap hari kami bertemu meski tidak satu sekolah," ucap Selya diamini Jeslin.

Kepergian Rezza tak hanya membawa duka mendalam, tapi juga menambah panjang waktu penyelesaian kasus dugaan kekerasan oleh oknum kepolisian. Sebagai penyebab utama kecelakaan yang dialami pelajar Kelas X SMA Dominicus Wonosari ini.

Baca Juga:

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved