Nunggu Sang Pacar di Kos, Pelajar Nunukan Terjaring
Pelajar di salah satu sekolah swasta Nunukan ini, terjaring di kos-kosan milik Nursiah di Jalan Pasir Putih, Puncak RT 010 Nunukan.
Editor:
Dewi Agustina

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Apes nasib I, seorang pelajar di Nunukan. Disaat ia sedang bersiap-siap kencan dengan sang pacar, anggota Satuan Polisi Pamong Praja Nunukan justru menjaringnya di kos-kosan, tempat ia sedang menunggu pasangannya.
Pelajar di salah satu sekolah swasta Nunukan ini, terjaring di kos-kosan milik Nursiah di Jalan Pasir Putih, Puncak RT 010 Nunukan.
"Setelah kita tanyakan, dia mengaku sedang menunggu ceweknya. Dia sudah menghubungi ceweknya dan ceweknya itu mau datang. Tapi belum sempat ceweknya datang, dia sudah kita bawa. Kalau informasinya, ceweknya ini sudah tidak sekolah," ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas Nunukan Haji Syafruddin Artha.
I, mengaku menyewa kamar kos di sana selama satu hari seharga Rp 30 ribu. Anak yang orang tuanya tinggal di Jalan Jamaker, Kecamatan Nunukan atau berada sekitar tiga kilometer dari kosan tersebut, mengaku baru pertama kali menyewa di sana. Iapun mengetahui kos itu dari temannya.
Kepada Tribun Kaltim (Tribun Network), I mengaku tidak tahu aktivitas orang-orang yang berada di kosan dimaksud. Iapun mengaku hanya datang ke tempat itu untuk beristirahat. Belakangan kepada petugas Satpol PP, ia akhirnya mengakui sedang menunggu pacarnya.
Disaat bersamaan, Satpol PP juga mengamankan H dan R. Dua anak dari sekolah berbeda ini tertangkap di kosan di sekitar tempat I terjaring.
Kepada petugas, R mengaku bolos sekolah karena hendak buang air besar. Kos tersebut disewa temannya. Namun petugas tak begitu saja percaya. Sebab pelajar tersebut bersekolah tak jauh dari kediaman orang tuanya di Jalan Pangeran Antasari.
"Yang dua ini kita temukan juga di sekitar puncak situ. Yang jelas di kos-kosan situ juga.
Yang jelas pada intinya anak-anak ini sementara dia bolos, tidak masuk. Satunya alasan sakit, satunya alasan buang air besar," ujarnya.
Syafruddin mengatakan, apapun alasannya, ketika bertemu dengan para pelajar saat jam sekolah, pihaknya akan memanggil guru di sekolah yang bersangkutan.
"Kalau dia diluar sekolah maka kita panggil orang tuanya," ujarnya. Tadi, ketiganya langsung dijemput guru dari masing-masing sekolah asalnya.
Syafruddin mengatakan, pihaknya Minggu kemarin sempat tidak melakukan operasi pada siang hari.
"Kita hanya operasi malam saja. Nah hari ini kami lakukan lagi operasi seperti ini, kami hanya mendapatkan pelajar yang laki-laki di kos-kosan," ujarnya.
Pada Sabtu lalu, pihaknya juga menemukan pasangan pelajar sedang berduaan usai jam sekolah. Pelajar yang masih mengenakan seragam sekolah ini, tertangkap sekitar pukul 15.00 di Bukit Cinta.