Kamis, 2 Oktober 2025

58 Desa Terancam Banjir Lahar Merapi

Sebanyak 58 desa di Kabupaten Magelang masih terancam banjir lahar Gunung Merapi.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto 58 Desa Terancam Banjir Lahar Merapi
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI

TRIBUNNEWS.COM  MAGELANG,  - Sebanyak 58 desa di Kabupaten Magelang masih terancam banjir lahar Gunung Merapi. Desa tersebut tersebar di tujuh kecamatan yakni Dukun, Srumbung, Sawangan, Ngluwar, Mungkid, Salam dan Muntilan.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Joko Sudibyo mengatakan, dari jumlah total desa yang terancam tersebut terdapat 27.917 rumah yang dihuni sebanyak sekitar 94.993 orang.

"Penduduk Kabupaten Magelang yang masih tinggal dalam radius 300 meter dari bibir sungai yang berhulu di kaki Gunung Merapi, terancam banjir lahar," katanya dalam rapat koordinasi penyusunan rencana operasi darurat bencana (RODB), Rabu (7/11/2012).

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada warga yang berada di zona merah untuk selalu waspada. Sebab, wilayah Magelang masih berpotensi terkena lahar tergantung besar luapan magma.

Staf ahli geologi BPPTK Yogyakarta, Dewi Sri Sayudi mengungkapkan, potensi banjir lahar akan mengarah ke tenggara dan selatan. Artinya, tidak mengancam wilayah Magelang. Namun, tidak menutup kemungkinan akan mengarah ke Magelang jika terjadi luapan. Sebab, mulut kawah satu di antaranya pengontrol lahar ada yang berpotensi ke arah Magelang.

Menurutnya, pada musim hujan tahun ini, 10 sungai yang berhulu di kaki Gunung Merapi, berpotensi menjadi 'jalan tol' banjir lahar. Antara lain Sungai Krasak, Putih, Lamat, Senowo, Trising, Apu dan Pabelan.

"Banjir lahar terbanyak diperkirakan melalui Kaliputih," tandasnya.

Bupati Magelang, Singgih Sanyoto mengatakan, rapat koordinasi ini dimaksudkan untuk merumuskan langkah menghindari terjadinya korban jiwa manusia serta meminimalkan kerusakan dan kerugian harta benda dari bahaya banjir lahar.

"Supaya pihak terkait bisa dengan segera melakukan tindakan antisipatif atas ancaman lahar," ujarnya.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, melaporkan, sekitar 77 juta meter kubik, sisa material erupsi 2010 masih mengendap di lereng Merapi.(had)

Baca   Juga  :

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved