Minggu, 17 Agustus 2025

Oknum DPR Minta Jatah

BK DPR Akan Buka Surat Dahlan Iskan Besok

Pimpinan Badan Kehormatan (BK) DPR mengaku telah mendapat informasi mengenai surat Dahlan Iskan.

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto BK DPR Akan Buka Surat Dahlan Iskan Besok
Warta Kota/Henry Lopulalan
Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan hadir untuk dimintai keterangan oleh Badan Kehormatan (BK) DPR RI, di Gedung Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/11/2012). Dahlan hanya menyerahkan dua dari 10 nama oknum anggota Dewan yang sempat disebutnya meminta jatah ke direksi BUMN.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan Badan Kehormatan (BK) DPR mengaku telah mendapat informasi mengenai surat Dahlan Iskan.

Surat tersebut merupakan kelanjutan dari informasi Menteri BUMN Dahlan Iskan soal oknum anggota DPR yang diduga melakukan pemerasan.

"Saya sudah mendapat informasi dari sekretariat, suratnya sudah diserahkan," kata Ketua BK DPR M Prakosa ketika dihubungi, Rabu (7/11/2012).

Prakosa mengatakan, rencananya BK akan melakukan rapat internal besok, Kamis (8/11/2012). Setelah itu, BK akan memberikan keterangan terkait surat tersebut.

"BK akan rapat internal besok sehingga surat itu akan dibuka besok. Kita baru akan memberikan keterangan besok setelah membuka surat," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, surat Dahlan Iskan diantarkan Kepala Biro Hukum BUMN Hambra kepada Sekretariat Badan Kehormatan (BK) sekita pukul 15.30 WIB, Rabu (7/11/2012).

"Hanya satu amplop coklat, dia juga datang sendiri," kata Kepala Sekretariat BK Cholida Indriana sambil menunjukkan amplop tersebut.

Amplop coklat tersebut tertulis Kementerian BUMN bernomor SR-632/MBU/2012 7 Nov 2012 yang ditujukan kepada BK DPR. Cholida mengaku ia diperintahkan pimpinan BK untuk menyimpannya.

Diketahui, Dahlan Iskan telah mendatangi DPR dengan menyebut dua anggota dewan yang melakukan pemerasan di tiga BUMN.

Anggota BK DPR Usman Djaffar setelah mendengarkan laporan Dahlan Iskan menyebut kedua politisi yang diduga sebagai oknum pemeras adalah IL (Fraksi Golkar) dan S (Fraksi PDI-Perjuangan).

"Kita akan mengkonfrontir kebenaranya," kata Usman.

Menurut dia, S terkait dengan PMN di PT Merpati sementara IL terkait permintaan PMN di PT Garam dan PT PAL.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan