Duel Chris John dan Daud Jordan
Daud Jordan Janji Pukul Jatuh Choi
Juara dunia kelas Bulu IBO, Daud Cino Jordan, memasang target memukul KO lawannya, Choi Tseveenpurev,
Editor:
Ravianto

Tribun Pontianak/Leo Prima
Petinju Kalbar, Daud Jordan (tiga kiri) dan penantangnya asal Mongolia, Choijiljavyn Tseveenpurev
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Juara dunia kelas Bulu IBO, Daud 'Chino' Jordan, memasang target memukul KO lawannya, Choi Tseveenpurev, sebelum ronde ke-10 dalam pertarungan perebutan gelar di Marina Bay Sands Singapura, 9 November 2012.
"Saya ingin secepatnya mengakhiri pertarungan itu dan saya berharap sebelum ronde ke-10 sudah bisa meng-KO Choi," kata Daud, Kamis (01/11/2011).
Petinju dengan rekor bertarung 29 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan dua kali kalah itu, mengaku sudah tahu kelemahan dan kelebihan Choi, petinju kelahiran Ulan Bator (Mongolia) berkebangsaan Inggris tersebut.
Kelemahan Choi adalah belum pernah menghadapi petinju yang memiliki kekuatan penuh atau powerfull dan petinju yang agresif seperti dirinya.
"Dia akan kesulitan menghadapi gaya bertinju seperti saya. Saya akui dia itu merupakan petinju yang doyan pukulan. Tetapi lihat saja nanti di Singapura," ujarnya.
Daud juga mengaku sudah mempelajari gaya bertarung lawannya. Dihubungi dari Pontianak, Kamis (01/11/2011) malam, ia mengatakan tidak ada yang berbeda dengan hook kanan Choi, yang merupakan senjata andalannya.
"Dari lima pertandingan yang saya pelajari, Choi memang sangat mengandalkan hook kanannya. Kami bersama pelatih sudah mempelajari dan sudah mengantisipasinya," tegas Daud yakin.
Keyakinannya kian bertambah karena fostur tubuh Choi lebih pendek. Umurnya juga jauh lebih tua, 41 tahun.
"Saya melihat, postur saya yang lebih tinggi merupakan kelebihan saya. Selain itu saya juga bisa memanfaatkan faktor usia saya yang terpaut cukup jauh dibanding Choi," tambahnya.
Meski punya keyakinan menang, namun Daud menegaskan ia tetap membutuhkan doa dan dorongan moril dari seluruh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kalbar.
"Semantap apapun persiapan saya, tak akan berhasil tanpa doa orang-orang yang peduli dengan saya, termasuk keluarga, istri, teman, bahkan tetangga," katanya.
Daud yakin bantuan doa dan support dari orang terdekat, mampu menambah motivasinya untuk bertanding dan meraih kemenangan. "Doa dan support dari orang terdekatlah yang paling penting," imbuhnya.
Di luar itu, Daud juga akan mewaspadai pukulan-pukulan Choi. Sebab ia memiliki keunggulan dari sisi teknis, yaitu merupakan petinju yang pantang menyerah. Di samping itu, Choi merupakan petinju yang bagus karena pada usianya yang mencapai 41 tahun masih tetap eksis di kelas bulu yang memiliki ritme pertarungan yang kencang dan cepat.
"Kalau di dunia tinju, kelas bulu itu termasuk kelas kecil. Kalau di usia 41 tahun masih tetap eksis di kelas atas (berat) tentunya wajar tetapi ternyata di usia tersebut masih eksis di kelas bawah tentunya merupakan hal yang luar biasa," ujar Daud.
Choi merupakan petinju kelahiran Ulan Bator, Mongolia, 41 tahun yang lalu dengan rekor bertarung 36 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan lima kali kalah.
(Joko Hardyanto/Tribun Pontianak)
Laporan langsung dari ring duel Chris John vs Chonlantarn Piriyapinyo, dan Daud 'Chino' Jordan vs Choi Tseveenpurev, klik di sini.