Duel Chris John dan Daud Jordan
Lawan Ingin Rebut Sabuk Juara Dunia, Daud Jordan Santai
Juara dunia kelas bulu International Boxing Organization (IBO), Daud Jordan, terlibat perang kata-kata dengan penantangnya dari Inggris
Editor:
Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Juara dunia kelas bulu International Boxing Organization (IBO), Daud Jordan, terlibat perang kata-kata dengan penantangnya dari Inggris Choi Tseveenpurev, dalam jumpa pers yang digelar di Singapura, Rabu (7/11/2012).
Dihubungi dari Pontianak, Rabu malam, pelatih sekaligus kakak kandung Daud, Damianus Yordan, mengatakan perang kata-kata itu bermula ketika Choi memberikan keterangan pers jelang pertarungan di Marina Bay Sands Singapura, Jumat (9/11/2012) besok.
"Saya akan merebut sabuk juara dunia tinju yang melingkar di pinggang Daud Yordan dan membawanya ke Inggris," kata Choi.
Petinju kelahiran Ulanbator, Mongolia itu beralasan jam terbang bertarung yang dimiliki menjadi modal untuk mengalahkan Daud yang merupakan pendatang baru di ring tinju dunia. "Usia saya yang terpaut 14 tahun dari Daud bukanlah halangan untuk bertarung adu pukul di atas ring," katanya.
Perkataan penantangnya tampaknya membuat telinga sang jawara memanas. Tanpa canggung, Daud pun membalas kata-kata Choi.
Jika Choi mengandalkan pengalaman, maka Daud mengaku sudah mempersiapkan diri dengan latihan keras di Sukadana selama tiga bulan, sementara di Kakarta sparing partner dengan petinju Australia dan Pilipina sebanyak 166 ronde. "Jadi saya tidak khawatir akan ancaman Choi," kata Daud.
Sementara Damianus Yordan, mengatakan tidak mudah bagi Daud untuk mengalahkan penantangnya Choi Tseveenpurev meskipun usia penantangnya itu sudah 41 tahun.
Ia mengatakan, usia bukan halangan seorang petinju untuk meraih kejayaan. "Saya lihat di usia yang sudah 41 tahun itu, Choi memiliki keinginan yang tinggi," katanya.
Untuk itu, Damianus mengatakan pihaknya telah menyiapkan Daud dengan baik. "Saya kira pertandingan nanti merupakan pertandingan yang sangat bekualitas, jadi kami sudah siap 100 persen," katanya.
Sekalipun demikian, Damianus tetap mengingatkan anak asuhnya untuk tetap waspada. "Jangan lengah sedikitpun sebab apabila kita lalai dalam pertahanan maka bisa saja hal terburuk terjadi seperti yang menimpa beberapa juara bertahan di dunia yang kehilangan gelar akibat lucky blow," katanya.
Pada kesempatan itu, Damianus meminta dukungan doa dari masyarakat Indonesia, khususnya Kalimantan Barat (Kalbar) agar Daud mempertahankan gelarnya.
"Pertandingan ini merupakan bentuk partisipasi anak Kalbar di pentas dunia, kami anak daerah yang bangga terhadap Kalbar, walau Pemda belum ada perhatian kepada kami," kata Damianus.(Marlen Sitinjak/Tribun Pontianak)