Kekurangan Gizi Tak Baik, Kelebihan Gizi Juga Tak Bagus
Hasil studi South East Asia Nutrition Survey (SEANUTS) menemukan fakta bahwa ada beberapa indikator gizi yang harus menjadi perhatian pemerintah
Penulis:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM – Hasil studi South East Asia Nutrition Survey (SEANUTS) menemukan fakta bahwa ada beberapa indikator gizi yang harus menjadi perhatian pemerintah. Mulai dari vitamin D pada anak, stunting (tubuh pendek), underweight (kurang gizi termasuk gizi buruk), dan anemia.
Penelitian yang sama menemukan adanya peningkatan status vitamin A pada anak melalui program pembagian kapsul vitamin A dosis tinggi 2 kali setahun kepada anak balita dan peningkatan status yodium melalui yodisasi garam.
"Kelebihan gizi juga tidak baik bagi anak karena memicu munculnya berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus, hipertensi, hiperkolesterol dan penyakit jantung," tutur Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Dr. Minarto dalam paparannya di Jakarta, Rabu (14/11/2012).
Hasil SEANUTS ini bersifat komprehensif dan melengkapi data nasional yang dimiliki pemerintah Indonesia, diantaranya Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Survey Sosial Ekonomi Sosial (Susenas) dan sumber penelitian lainnya.
Hasil SEANUTS ini diharapkan bisa menjadi landasan dalam pengembangan program yang lebih tepat sasaran dalam mengatasi masalah gizi anak Indonesia. Kekurangan gizi pada anak dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik dan otak anak serta menjadikan perkembangan kognitif anak tidak bertumbuh optimal, anak menjadi kurus dan pendek.