Pengamat Apresiasi Surya Paloh Tak Ambil Alih Ketum Nasdem
Partai Nasional Demokrat (NasDem) saat ini diterpa isu perpecahan internal. Namun dengan sigap, Surya Paloh membantahnya.
Penulis:
Edwin Firdaus
Editor:
Anwar Sadat Guna

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Nasional Demokrat (NasDem) saat ini diterpa isu perpecahan internal. Namun dengan sigap, Surya Paloh membantahnya. Bahkan, dia menegaskan tidak akan mengambil alih kepengurusan DPP Partai NasDem.
Pengamat Politik senior LIPI, Siti Zuchro, menyatakan, sikap Surya Paloh itu tepat dan patut diapresiasi.
Pasalnya, kata Siti, Surya Paloh tetap menempatkan dirinya di posisi terhormat sebagai ketua Majelis Nasional DPP Partai NasDem.
"Sudah bagus itu. Dia (tetap) jadi king maker, yang mengarahkan," kata Siti saat dihubungi, Jumat (23/11/2012).
Surya Paloh, lanjut Siti, akan dicatat sebagai pengusung restorasi, jika berhasil mengaplikasikannya di Partai NasDem. Karena itu, kepercayaan kepada para anak muda untuk mengurus Partai NasDem jangan ditarik lagi. Apalagi, kata Siti, mengambil alih sangatlah tidak positif dan terkesan ada friksi.
Dia menilai, yang paling mendesak untuk dilakukan Partai NasDem saat ini adalah bagaimana membangun kepercayaan rakyat, membangun partai politik sebagai pilar bangsa.
"Sebagai partai baru, meski memang orang-orangnya bukan baru, (Partai Nasdem) harus tampilkan kematangan biar dipilih rakyat. Jangan belum apa-apa sudah menunjukkan konflik," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Pengamat Politik dari Universitas Parahyangan, Prof Asep Warlan Yusuf, mengatakan, memang semestinya Surya Paloh bersikap demikian.
Menurut dia, jika Surya Paloh menjadi ketua umum partai, maka hal itu justru mengecilkan posisinya.
"Posisi dia sekarang justru sudah sangat terhormat, menjadikan dirinya sekaliber Prabowo atau SBY. Sebagai ketua Majelis Nasional DPP Partai Nasdem, selain bisa membina kader ke bawah, yang itu berarti menjadi panutan, Surya Paloh juga bisa berhadapan dengan partai lain yang kelasnya bukan setingkat ketua umum partai, tapi dengan dewan pembina," ujarnya.
Kendati demikian, kalau saja nanti terbukti Surya Paloh melanggar penegasan yang disampaikannya, maka hal itu akan berdampak buruk bagi citra dan kelangsungan partai.
Selain konflik internal di tubuh partai akan terus berlangsung dan semakin meluas, rasa simpati dan jatuh cinta rakyat yang selama ini ada terhadap partai juga akan mengendur dan beralih.
"Kita paham betul Surya Paloh dengan power yang dimilikinya bisa saja merebut atau mengambil alih kepengurusan partai, tapi sebaiknya itu dihindari. Kalau pengambilalihan itu terjadi, menurut saya, akan ada turbulensi politik, dimana pemilih menjadi tidak simpatik dengan Partai Nasdem," terangnya.
Menurutnya, bisa saja kepengurusan yang ada diberhentikan tapi dengan alasan kesalahan atau kekurangan yang mereka miliki. Bukan karena desakan dan alasan yang tidak jelas dari minoritas internal partai.
"Masa belum apa-apa sudah diganti. Kalau mau gemilang di pemilu 2014 harus solid. Perpecahan bisa membuat rakyat beralih simpati," kata Asep mengingatkan.