Minggu, 12 Oktober 2025

34 Sensor Pantau Ancaman Lahar Dingin

Untuk meminimalisir ancaman bahaya sekunder Gunung Merapi, Badan Nasional Penanggulan Bencana

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto 34 Sensor Pantau Ancaman Lahar Dingin
BPPTK Yogyakarta
Aliran lahar dingin Gunung Merapi

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Mona Kriesdinar

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Untuk meminimalisir ancaman bahaya sekunder Gunung Merapi, Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Badan Geologi dan Universitas Gadjah Mada melaksanakan program Rahasia Merapi.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran persnya, Senin (3/12/2012) menjelaskan, Rahasia Merapi merupakan kependekan dari Risk Analysis, Hazard Assessment, Information based on warning system and communities Awereness of Merapi.

Ada empat kegiatan dalam program yang telah dilakukan sejak Maret 2012 itu, meliputi pemetaan dengan citra Lidar dan pemodelan terjangan awan panas dan lahar dingin, kedua penyempurnaan sistem peringatan dini bahaya lahar secara riil time, ketiga analisis ulang risiko bencana serta keempat penguatan kapasitas masyarakat.

Dengan citra Lidar (light detection and ranging) ini, topografi alur sungai dapat ditampilkan dalam bentuk 3 dimensi dengan resolusi 15 centimeter. Hasilnya diketahui dusun-dusun yang diperkirakan akan terlanda awan panas secara akurat. Pemodelan lahar juga menunjukkan adanya wilayah yang berpotensi terkena limpasan lahar.

Potensi limpasan terbanyak di daerah alur Kali Putih dengan limpasan maksimum 270 m dari bibir sungai. Sedangkan model aliran lahar di Kali Gendol menunjukkan tidak adanya ancaman langsung ke kawasan Obyek Wisata Candi Prambanan. Model aliran lahar di K. Apu, K. Trising, K. Senowo berpotensi terjadi limpasan di pertemuan ketiga sungai tersebut di alur K. Pabelan.

Pihaknya juga menggunakan sistem pemantauan lahar secara riil time melalui 15 sensor hujan di hulu sungai dan 19 sensor Acoustic Flow Monitoring (AFM) untuk mendeteksi pergerakan banjir lahar hujan. Peralatan ini juga dilengkapi dengan kamera sehingga pergerakan banjir lahar dingin bisa dipantau dengan lebih baik.

Koran Futuristik dan Elegan
Klik Tribun Jakarta Digital Newspaper
 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved