Selasa, 9 September 2025

Pengungsi Perlu Jamban dan Air Bersih

Ratusan korban banjir dari RT 04/20 Kampung Cieunteung masih mengungsi di GOR Baleendah,

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Pengungsi Perlu Jamban dan Air Bersih
Kompas Jabar/RONY ARIYANTO NUGROHO
Suasana pengungsian korban banjir Cieunteung di Gedung Serbaguna Desa Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, saat tempat tinggal mereka tergenang banjir, Selasa (20/11/2012). Banjir luapan Sungai Citarum yang masih menggenangi kampung tersebut sejak 18 November, membuat ratusan warga terpaksa mengungsi atau pindah sementara ke rumah kerabatnya yang tidak terkena banjir.

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Ratusan korban banjir dari RT 04/20 Kampung Cieunteung masih mengungsi di GOR Baleendah, Senin (3/12). Kemarin, pasokan air bersih tak datang ke pengungsian. Padahal, mereka sangat membutuhkan air bersih. Pasokan terakhir yang diterima para pengungsi yang terdiri dari 170 jiwa (53 KK)  ini diberikan, Minggu (2/12/2012).

Pasokan air bersih sangat dibutuhkan mengingat sebagian pengunsi di GOR ini adalah anak-anak dan lansia.

Menurut seorang pengungsi,  Ade Halimah (60), bukan hanya pasokan air bersih yang mereka butuhkan, namun juga sarana MCK. "Hanya ada satu MCK yang berfungsi di sini. Itu pun yang berada di belakang Kantor Kelurahan Baleendah. Kami terpaksa mengantre kalau mau ke MCK," kata Ade.

Ade mengatakan kebutuhan mendesak selain air bersih dan MCK adalah kebutuhan anak- anak dan lansia seperti selimut dan pakaian layak. "Kasihan anak-anak dan lansia karena tidurnya seada-adanya saja," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Lurah Baleendah, Heru Kiatno mengatakan, pasokan air bersih Senin ini memang terganggu karena ada karyawan yang sakit. Namun pihaknya akan sesegera mungkin mengusahakan agar pasokan air bersih kembali lancar untuk para pengungsi.

Terkait dengan fasilitas MCK, Heru mengakui jika fasilitas yang ada hanya satu saja yang berfungsi.
"Sebetulnya ada dua WC umum, tapi memang hanya satu yang berfungsi dengan baik, yang satunya lagi akan diperbaiki. Saya harap warga bersabar saja bila harus mengantre karena memang keadaannya seperti ini," ujarnya.

Untuk kebutuhan lainnya seperti pasokan makanan, Heru mengakui tidak menemui kendala sama sekali karena bantuan makanan selalu datang setiap hari.

Di Kelurahan Andir, kemarin, banjir sudah surut. Namun warga setempat sangat membutuhkan beberapa alat kedaruratan untuk keperluan evakuasi jika banjir kembali datang.

Lurah Andir, Saef SSos MSi mengatakan warga Andir sendiri sudah sudah paham dengan langkah-langkah evakuasi seperti bila air naik dan meluap, warga sudah langsung mempersiapkan diri.

"Sebelum air tingginya lebih dari satu meter masuk rumah, warga di sini tidak akan mengungsi, kecuali airnya sudah satu meter lebih, warga pasti segera mengungsi ke tempat aman," kata Saef di kantor Kelurahan Andir, Senin (3/12/2012).

Namun yang menjadi masalah, menurut Saef adalah ketika air Sungai Citarum naik dan meluap secara tiba-tiba ke rumah warga dan warga hanya memiliki sedikit waktu untuk melakukan evakuasi, maka warga akan kesulitan untuk membawa barang-barang yang perlu untuk dibawa mengungsi.

Oleh sebab itulah, menurut Saef, warga Andir membutuhkan beberapa peralatan evakuasi darurat seperti perahu kecil atau perahu sintung, tambang plastik, perahu karet dan beberapa peralatan evakuasi lainnya yang berguna saat evakuasi terjadi dalam keadaan air naik. (Tribun Jabar/set)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan