Senin, 18 Agustus 2025

Menyalahkan Anak Hilangkan Percaya Dirinya

Kesal menghadapi ulah si batita yang tak mau diatur, kadang orangtua langsung berkomentar galak ketika akhirnya anak kena batunya.

TRIBUNNEWS.COM -  Menyalahkan anak tanpa terlebih dulu menggali akar permasalahannya, apalagi bila dilakukan terus-menerus, pasti membuat anak merasa bingung dan tidak percaya diri.

Kesal menghadapi ulah si batita yang tak mau diatur, kadang orangtua langsung berkomentar galak ketika akhirnya anak kena batunya. "Tuh kan jatuh, makanya jangan rebutan!" Komentar semacam ini tentu saja "salah alamat" mengingat di usia batita anak masih dalam taraf egosentris, senang berebut, dan belum kenal konsep kepemilikan.

Apa yang sebaiknya dilakukan? Gali dulu apa penyebab kejadian yang tidak diharapkan. Jadi, bukannya menyalahkan anak. Bila anak yang merebut, ajarkan bagaimana caranya meminjam yang baik.

Ajarkan pula cara meminta maaf setelah melakukan sesuatu yang tidak boleh. Nasihat untuk minta maaf dan memaafkan akan mengena di hati anak kalau orangtua pun berani minta maaf saat dirinya bersalah. Secara konkret, kenalkan anak pada konsep berbagi dan aturan main bersama.

Jika temannya yang bermain kasar, akan lebih bijak bila si teman dikenalkan pada konsep berbagi dan tatakrama meminjam. Dengan demikian anak bisa menangkap seutuhnya bahwa orangtuanya mampu bersikap adil dan bukan hanya menyalahkan dirinya.

Koran Futuristik dan Elegan
Klik Tribun Jakarta Digital Newspaper

Sumber: Nakita
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan