Rabu, 17 September 2025

Rs Masuk Bui Setelah Menampar Teman Anaknya

Seorang wali murid SDN 18 Punge Blangcut, Banda Aceh berinisial Rs (42), Sabtu (22/12/2012), ditahan pihak Polresta Banda Aceh karena diduga

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Rs Masuk Bui Setelah Menampar Teman Anaknya
IST
ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Seorang wali murid SDN 18 Punge Blangcut, Banda Aceh berinisial Rs (42), Sabtu (22/12/2012), ditahan pihak Polresta Banda Aceh karena diduga menampar seorang murid lain di sekolah itu hingga wajah murid tersebut memar dan bengkak.

Hingga sore kemarin, Rs belum bisa dimintai keterangannya karena masih diperiksa penyidik polisi.

Informasi yang dihimpun Serambi (Tribunnews Network), Rs adalah orangtua murid kelas III SDN 18 berinisial Ik. Sedangkan murid yang ditampar oleh Rs bernama Desni, murid kelas IV sekolah itu. Kasus yang terjadi sekitar pukul 07.30 WIB menimbulkan reaksi dewan guru dan pengawas sekolah, serta keluarga Desni.

Kasus ini berawal ketika Rs mengetahui anaknya menangis di ruang kelasnya. Rs yang masih berada di kawasan sekolah setelah mengantar anaknya itu, langsung masuk ke ruang kelas III.

Setelah menemui anaknya, tiba-tiba Rs langsung mencari dan menampar Desni yang saat itu sedang berada di ruang kelas III.

"Kami menyayangkan sikap arogansi seperti itu. Kami pihak sekolah tidak bisa menerima yang telah dilakukannya (Rs-red). Selain masuk ke ruang tanpa izin, dia (Rs) semena-mana bertindak sendiri," kata Kepala SDN 18 Punge Blangcut, Musrianum, kepada Serambi, kemarin.

Menurutnya, perbuatan Rs terhadap Desni tanpa sepengetahuan pihaknya. "Saya sempat panggil kedua murid itu. Dan Desni mengaku dipukuli oleh ayahnya Ik. Saat itu bekas tamparan tidak terlihat. Belakangan saya dapat kabar dari guru Umi yang masuk ke kelas IV pukul 07.45 WIB, bahwa kedua pipi Desni lebam dan bengkak," ujar Musrianum.

Setelah mengetahui kejadian itu, pihak sekolah langsung menggelar rapat mendadak dengan melibatkan pengawas sekolah serta memanggil kedua orang tua murid tersebut.

"Kami adakan rapat dengan meminta pertanggungjawaban orangtua Ik, serta memanggil orang tua Desni. Orang tua Ik mengaku menampar Desni dan dia minta maaf atas kejadian itu," kata Musrianum.

Ia menambahkan, hasil keputusan rapat bersama pengawas sekolah, Hasanuddin, pihak sekolah terpaksa memindahkan Ik ke sekolah lain setelah ujian ini. Masalah keluarga Desni membawa persoalan tersebut ke ranah hukum, kata Musrianum, ia mengatakan hal itu di luar kewenangan sekolah.

KEPALA SDN 18 Punge Blangcut menceritakan, kejadian itu bermula saat Desni meminta bantuan Ik membeli air mineral, pada Jumat (21/12/2012). Saat itu, setelah membeli, Ik langsung menusuk air mineral itu dengan selang dan menyerahkannya kepada Desni.

Tapi, Desni tidak mau menerima air mineralnya telah ditusuk selang. Sehingga Desni meminta Ik mengganti air tersebut. Ik pun berjanji akan membayar esok harinya, yakni Sabtu (22/12/2012) kemarin. Karena dasar janji tersebut, Desni kemudian menagihnya.

"Itulah awal masalahnya. Karena Desni menagih janji, Ik langsung menangis. Lalu orangtuanya tahu dan kemudian menampar Desni," kata Musrianum.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan