Selasa, 30 September 2025

Jelang Perayaan Natal Gereja di Solo di Jaga Armed

Sehari jelang perayaan hari raya Natal, aparat keamanan mulai melakukan penjagaan ketat di sejumlah gereja di Solo

Editor: Toni Bramantoro
zoom-inlihat foto Jelang Perayaan Natal Gereja di Solo di Jaga Armed
tribun jogja
Gereja yang dijaga Armed

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Sehari jelang perayaan hari raya Natal, aparat keamanan mulai melakukan penjagaan ketat di sejumlah gereja di Solo. Tim penjinak bom diterjukan untuk ikut melakukan pengamanan. Sementara personil TNI bersenjata lengkap berkeliling mengawasi situasi di sekitar gereja.

Pengamanan super ketat terutama dilakukan pada 16 gereja besar yang tersebar di lima kecamatan di Kota Bengawan. Untuk menunjang pengamanan, aparat keamanan mendirikan pos pengamanan (Pospam). Di Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Jemaat Penabur misalnya, sejumlah personil TNI yang membawa senjata laras panjang terlihat berpatroli di sekitar gereja.

Mereka berjalan-jalan mengawasi sekeliling gereja yang dekat pos polisi Gladak, lokasi pelemparan granat oleh kelompok teroris, Agustus lalu. Beberapa personil TNI berjaga di pos dan depan pintu masuk gereja sambil menenteng senjata. “Kami diterjunkan ke sini untuk membantu polisi melakukan pengamanan. Sejauh ini kondisi aman terkendali,” kata Letnan Satu (Letu) Armed Sihono, Komandan Pleton yang berjaga di GPIB Penabur, Minggu (23/12/2012).

Persis di depan GPIB Penabur, terdapat Pospam Gladak. Kepala Pospam Gladag, AKP Maderay mengatakan, ada sekitar 8 hingga 12 personil yang disiagakan. Para personil TNI dan Polri itu masih dibantu petugas pengamanan dari internal gereja. “Saat ini (kemarin) pengurus gereja sedang sibuk melakukan persiapan untuk Natal. Meski persiapan, aparat tetap terus bersiaga mengamankan,” katanya.

Di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, yang pernah menjadi sasaran peledakan bom oleh teroris, pengamanan ketat juga terlihat. Aparat gabungan TNI dan Polri bersejata juga tampak berkeliling. Setiap jemaat yang akan masuk gereja menjalani pemeriksaan oleh petugas. Kondisi yang sama juga terlihat di Gereja Elshaddai, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Sangkrah, Gereja Santo Petrus Gendengan, dan sejumlah gereja kecil lainnya.

Kasat Pamobvit Polresta Solo, Kompol Subagyo mengatakan, sebelum pelaksanaan misa para personil penjinak bom terlebih dahulu melakukan penyisiran. Penyisiran dilakukan di dalam dan luar area gereja. Penyisiran yang dilakukan Minggu pagi kemarin, aparat tak menemukan benda mencurigakan atau bahan peledak. “Penyisiran itu akan terus dilakukan secara berkelanjutan,” ujarnya.

Menurut Subagyo, sejumlah gereja besar telah dilengkapi oleh alat canggih berupa satu unit wall through metal detector (WTMD). Alat yang dipasang di pintu masuk gereja itu merupakan milik Ditpamobvit Polda Jateng. “Alat itu berdiri di pintu masuk. Bila ada orang yang masuk gereja membawa benda tajam atau bahan peledak, alat akan mengeluarkan suara. Seluruh petugas pengamanan bertugas 24 jam secara bergantian,” katanya.

Klik Tribun Jakarta Digital Newspaper

 

Baca juga:

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan