Pemilihan Gubernur Sulsel
Nawir Hadiri Pesta Adat Warga Taroang
Andi Nawir ketika menghadiri pesta adat Je'ne-Je'ne Sapara (mandi-madi Safar) warga Desa Taroan
Editor:
Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Timur,Yasdin
TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR- Calon Wakil Gubernur Sulsel, Andi Nawir Pasinringi sikap pemerintah saat ini yang kurang memperhatikan nilai budaya dan adat istiadat Sulawesi Selatan (Sulsel). Hal tersebut disampaikan Andi Nawir ketika menghadiri pesta adat Je'ne-Je'ne Sapara (mandi-madi Safar) warga Desa Taroang, Kecamatan Taroang, Kabupaten Jeneponto, Minggu (30/12/2012).
Mantan Bupati Pinrang itu mengatakan, nilai budaya dan adat istiadat merupakan penyangga nilai kebudayaan yang harus dilestarikan oleh pemerintah sehingga nilai dan karakter masyarakat Sulsel tetap menjadi jati diri dalam era globalisasi. Nilai budaya merupakan penyangga dalam sendi-sendi kehidupan sosial sehingga sangat disayangkan jika nilai adat istiadat dan budaya kurang diperhatikan.
Selain itu, Nawir menyatakan pesta adat merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan secara turun temurung karena merupakan sendi kehidupan yang dapat menjadi aset bagi pemerintah dalam membantu pertumbuhan ekonomi terutama mewujudkan dan meningkatkan prospek pariwisata Sulsel. " Ini merupakan warisan yang harus dilestarikan, kita harus menjaganya, memperhatikannya, agar dia tetap tumbuh, " kata Nawir kepada warga melalui tim pemenangan Garuda-Na,Yarifai Mappeaty, Minggu (30/12/2012).
Pesta adat Je'ne-Je'ne Sapara merupakan ritual yang dirayakan warga Taroang secara khusus dan warga Jeneponto secara umum. Perayaan Je'ne-Je'ne Sapara tahun ini berlangsung lebiah semarak dan meriah, ribuan warga iktu berpartisipasi pada hajatan warga tersebut. Andi Nawir merupakan kandidat tunggal yang hadir pada acara tersebut.
Kehadiran Garuda-Na disambut hangat oleh warga yang hadir, pekikan Garuda-Na membahahan ketika rombongan kandidat nomor urut tiga ini memasuki wilayah perayaan pesta adat.
Nawir menuturkan, Sulsel yang banyak memiliki nilai-nilai budaya dan situs budaya membutuhkan pemimpin yang pro terhadap peningkatan wisata budaya. Dikatakan perkembangan zaman yang semakin pesat harus dibarengi dengan benteng budaya yang masih melekat pada tatanan masyarakat Sulsel.
" Jangnki salah pilih pemimpin, pilihlah pemimpin yang pro terhadap kebutuhan rakyat kecil. Pemimpin yang peduli terhadap nasib kaum kecil, pemimpin yang mencintai warisan budaya dan memiliki niat dan untuk menjaga warisan budaya itu. Saya tidak perlu menyampaikan bagaiman saya dan Pak Rudi, lihat maki Sinjai dan Pinrang," ujar Nawir.
Baca Juga :
- Rakercab Gerakan Pramuka Nunukan Sepakati 12 Kegiatan tahun 2013 4 menit lalu
- Takut Ditilang, Pemuda Tabrak Kapolres Jeneponto 24 menit lalu
- Diancam Warga, Puluhan Buruh Mengungsi ke Pabrik PTPN VII 34 me