Kamis, 28 Agustus 2025

Pertamina Klaim Sebagai Kontraktor yang Terbanyak Usulkan POD

Anak perusahaan PT Pertamina (Persero), Pertamina EP mengkalim telah menjadi kontraktor yang paling banyak usulkan POD.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
zoom-inlihat foto Pertamina Klaim Sebagai Kontraktor yang Terbanyak Usulkan POD
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak perusahaan PT Pertamina (Persero), Pertamina EP mengklaim telah menjadi kontraktor yang paling banyak mengusulkan dengan 26 plan of development (POD). Hal ini seiring upaya Pertamina EP untuk meningkatkan produksi nasional dari lapangan-lapangan di wilayah Sumatera dan Jawa.

Selain itu, Pertamina EP sedang mencoba meningkatkan cadangan dari lapangan yang sudah mature melalui metode pengangkatan minyak tingkat lanjut (enhanced oil recovery/EOR) dengan water floodling di Lapangan Talang Jimar dan Tapian Timur.

“Upaya peremajaan fasilitas produksi juga dilakukan pada Lapangan Beringin, Prabumulih, dan Paluh Tabuhan Timur agar produksi bisa lebih optimal,” kata Deputi Perencanaan, SKMIGAS, Widhyawan Prawiraatmadja dalam siaran persnya, Selasa (1/1/2013) kepada Tribunnews.com.

Dia mengungkapkan, Chevron Pacific Indonesia juga aktif mengembangkan lapangan dengan mengusulkan enam POD, yaitu Lapangan Petapahan Phase-1, Duri Area-8 Rindu, Duri Area-12, Sangsam, Duri Area 7 Rindu, dan Sumur Jorang Deep-1.

Metode EOR dengan steam flood akan diterapkan Chevron, khusus di Lapangan Duri Area 7 Rindu. Rujukannya, mengambil pelajaran dan pengalaman menggunakan metode steam flood di lapangan dan area Duri dalam wilayah kerja (WK) Rokan. Diperkirakan peningkatan cadangan dari enam POD tersebut sebesar 34,7 juta barel minyak dan 9,9 miliar kaki kubik gas dengan biaya sebesar 850 juta dolar AS.

Pertamina Hulu Energi (PHE) pada tahun ini mengusulkan tiga POD. Dua diantaranya berasal dari WK Offshore North West Java (ONWJ), sisanya dari WK West Madura Offshore (WMO). Produksi gas dari lapangan tersebut dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan pasokan gas domestik sebesar 60 miliarkaki kubik dengan perkiraan biaya investasi sebesar 418,8 juta dolar AS.

Medco E&P Indonesia juga mengusulkan tiga POD yaitu lapangan Lica, Rumbi,  dan South Sebuku. Produksi gas Lapangan South Sebuku akan dialirkan untuk memenuhi kelistrikan di daerah perbatasan Indonesia dengan Malaysia, yaitu di Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur.

Tahun 2012 sebanyak 53 POD diusulkan. Enam diantaranya dikembalikan karena beberapa hal teknis dan administrasi yang tidak terpenuhi. “Tahun ini memecahkan rekor terbanyak persetujuan POD,” kata Widhyawan

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan