Jalan Antar Propinsi Jatim dan Jateng di Ponorogo Ambles
Kami sudah siapkan rencana perbaikannya. Tetapi harus menunggu cuaca panas.

Laporan dari Sudarmawan wartawan surya
TRIBUNNEWS.COM,PONOROGO - Jalan antar propinsi Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng) di hutan Kucur, Desa Biting, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo longsor dan retak-retak. Amblesnya jalan yang lokasinya di perbatasan Desa Badegan dan Desa Biting ini, disebabkan dibawa jalan itu ada saluran air yang tak lancar hingga menggerus tanah dibawah lapisan aspal hingga ambrol saat diterjang hujan.
Pasalnya, debit air yang besar tak mampu diserap tanah dan merusak penguat aspal dan merusak aspal hingga ambrol ke bawah.
Kondisi jalan yang longsor ini membuat warga dan pengguna jalan merasa sangat was-was dan khawatir. Selain berada di lokasi hutan kucur yang sepi, di malam hari tidak ada lampu penerangan sama sekali di lokasi.
Kondisi ini, membuat pengguna jalan yang tak terbiasa melintasi jalur Ponorogo - Wonogiri, terutama dari barat menuju timur bisa terperosok dan terbawa amblesnya jalan. Apalagi, lokasi amblesnya jalan itu berada di lokasi tikungan tajam.
Salah seorang pengguna jalan asal Purwantoro, Darini (45) mengaku hampir terperosok ke dalam jalan yang longsor hampir seperempat jalan atau separuh jalan dari arah barat itu. Saat itu, kendaraan yang ditumpanginya berpapasan dengan kendaraan besar dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi. Kondisi itu, membuat Darini kini selalu berusaha berhati-hati jika melintasi jalan itu.
"Saya terperosok karena badan jalan sudah longsor. Ketika roda oleng ke kiri ternyata aspal langsung ambles. Jika pengguna jalan tak tahu saya pastikan terperosok ke bawah hingga 2 meter," terangnya kepada Surya, Kamis (10/1/2013).
Kepala Desa Biting, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Bambang Warsito menjelaskan jika dirinya sudah melaporkan kerusakan jalan itu ke Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Propinsi Jatim. Sebab, jika dibiarkan jalan ambles yang tak dilengkapi lampu penerangan itu dapat membahayakan penggu jalan.
"Untuk mengantisipasi agar tidak ada pengendara yang celaka, kami melaporkan amblesnya jalan tersebut ke Bina Marga agar segera ditindaklanjuti. Tetapi, sampai sekarang hanya diberi tanda putih dan bambu saja," tegasnya.
Sementara Kasi Jembatan dan Jalan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Propinsi Jatim di Madiun, Sukardono menegaskan sudah memberikan rambu-rambu meski hanya sebatas di pagar bambu dan dicat putih. Rambu sederhana ini, untuk mengantisipasi pengguna jalan agar tidak terperosok ke dalam lubang.
Sedangkan mengenai perbaikannya, masih menunggu cuaca panas. Alasannya, akan dibangun plengsengan di sepanjang tanah yang ambrol.
"Kami sudah siapkan rencana perbaikannya. Tetapi harus menunggu cuaca panas. Kalau cuaca mendung membuat pekerjaan tak baik hasilnya. Tak lama pokoknya bulan ini akan diperbaiki," tandasnya.