Lokalisasi Gandul Tuban Ditutup, 129 PSK Dipulangkan
“Mulai sekarang, kompleks lokalisasi ini ditutup,” tegas Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein

Laporan oleh M Taufik wartawan surya
TRIBUNNEWS.COM,TUBAN - Sebanyak 129 PSK (Pekerja Seks Komersial) Lokalisasi Gandul mengikuti acara pengajian dan sholawat bersama di lokalisasi yang terletak di Desa Gesing, Kecamatan Semanding, Tuban. Setelah itu, lokalisasi ditutup dan semua PSK dipulangkan ke rumahnya masing-masing, Selasa (15/1/2013).
Pengajian dan acara sholawat bersama itu merupakan kegiatan terahir di lokalisasi ternama Kabupaten Tuban. Sebab, setelah pengajian selesai, masing-masing PSK diberi bekal Rp 3 juta kemudian diantarkan ke rumahnya masing-masing menggunakan kendaraan yang telah disediakan oleh Pemkab Tuban.
“Mulai sekarang, kompleks lokalisasi ini ditutup,” tegas Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein yang hadir dalam acara penutupan lokalisasi tersebut bersama Kapolres Tuban, Dandim, dan sejumlah pejabat di Tuban.
Menurut Noor Nahar, penutupan lokalisasi ini berdasar Surat Gubernur Jawa Timur tanggal 20 Oktober 2011 no.460 tentang penanganan lokalisasi WTS di Jawa Timur dan surat Gubernur tanggal 10 Januari 2013 bernomor 005/485/031/2013 tentang persiapan pemulangan eks WTS.
“Program tersebut sejalan dengan program Bupati Tuban yang sedang menggalakkan atau berupaya menjadikan Kabupaten Tuban sebagai Bumi Wali,” sambung Wabup yang juga menjabat sebagai ketua DPC PKB Kabupaten Tuban ini.
Sejak pagi, para pekerja seks komersil itu sudah dikumpulkan di pekarangan dalam kompleks lokalisasi Gandul. Sebagian Nampak mengenakan jilbab dan busana muslim karena mereka juga telah tahu bahwa acara tersebut dikemas dalam bentuk pengajian.
Selain diajak bersholawat bersama, para PSK juga diberi siraman rohani oleh KH Khoeron Syu’aib dari Surabaya yang selama ini terkenal sering memimpin atau member tausiah dalam pengajian-pengajian yang melibatkan PSK di Jawa Timur.
Pada pengajian ini, mereka juga diajak untuk merenungi diri mengingat semua yang telah dilakukan selama ini dan berpikir positif untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di hari depan.
Usai pengajian, para penghuni Gandul lalu bergiliran mengambil uang pesangon untuk modal kerja sebanyak Rp 3 juta per PSK. Para petugas dari Pemkab Tuban dan Pemprov Jatim Nampak sibuk di lokasi untuk membagikan uang kepada para PSK itu.
“Selain uang untuk modal membuka usaha, mereka juga sebelumnya telah diberi pelatihan ketrampilan tenaga kerja. Seperti menjahit, memasak, dan perawatan kecantikan. Tujuannya, supaya sesampai di rumah mereka bisa membuka usaha,” ungkap Kepala Dinas Sosial Tuban, Nur Janah.
Sebagian PSK mengaku sudah siap untuk menjalani hidup baru setelah dipulangkan nanti. Namun, sebagian lainnya mengaku masih bingung, harus bekerja apa lagi setelah pulang ke kampung halaman.