Mentan Ngaku Tidak Mengerti Teknis Impor Daging

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian, Suswono mengaku belum mengerti prosedur impor daging sapi. Untuk itu, ia selalu menyerahkan kepada Dirjen Peternakan Hewan Syukur Iwantoro.

"Justru saya belum mengerti secara jelas tentang teknis impor daging, soalnya itu berada di Dirjen Peternakan Hewan," ujar Suswono di Kantor Kementerian Perekonomian, Selasa (5/2/2013).

Kendati mengaku belum mengerti secara teknis, namun Suswono akan menjelaskan semua hal terkait kasus impor daging sapi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Tapi saya akan klarifikasi secara jelas nanti," ungkap Suswono

Suswono juga mengaku sangat menghargai kinerja KPK dalam mengusut kasus impor daging sapi yang menyeret Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Suswono pun ingin membantu KPK dengan memberikan keterangan secara terbuka.

Nama Suswono masuk ke dalam daftar KPK untuk diperiksa dalam kasus impor daging sapi. Pasalnya meski Kementerian Perdagangan yang mengusulkan impor daging sapi, namun Kementerian Pertanian yang memasok jatah daging sapi kepada pengusaha.

Dari informasi berbagai sumber disebutkan KPK pernah menyadap rekaman pembicaraan antara Suswono dan Luthfi Hasan Ishaaq. Dalam percakapan itu, Suswono memberitahukan akan ada duit "tanda terima kasih" dari PT Indoguna Utama. Namun, hal itu sudah dibantah Menteri Suswono.

KPK juga memastikan perkara korupsi suap impor daging sapi tidak akan berhenti hanya di mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.
Ketua KPK, Abraham Samad menegaskan pihaknya terus menelusuri keterlibatan pihak-pihak lain dalam kasus suap tersebut. Termasuk, dugaan keterlibatan Menteri Suswono dalam perkara penyuapan penambahan kuota impor daging untuk PT Indoguna Utama tersebut.

Lebih lanjut, Abraham juga memastikan bahwa pihaknya akan memanggil Menteri Pertanian yang diduga tahu banyak soal informasi kasus ini.
"Apabila diperlukannya keterangan menteri pertanian, maka KPK akan segera melakukan pemanggilan kepada yang bersangkutan," kata Samad.