Sabtu, 4 Oktober 2025

Anak-anak ini Jadi Pembunuh Jalanan

Alhasil, delapan anak di bawah umur yang tujuh di antaranya masih berstatus pelajar diamankan aparat Polsek Balikpapan Utara, Selasa.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Anak-anak ini Jadi Pembunuh Jalanan
tribun kaltim
Para tersangka

TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Kanujoso Djatiwibowo, satu dari dua pelajar korban pengeroyokan di kawasan Gunung Pipa, Balikpapan Utara, Senin (4/2/2013) malam akhirnya meninggal.

Kedua pelajar yang menjadi korban pengeroyokan adalah Alan Darma Saputra (17), pelajar SMA Airlangga, warga Jl Sumberejo 5 RT 52, Balikpapan Tengah dan Dedi Irawan (18), pelajar SMKN 2, warga Jl DI Panjaitan RT 5, Gunung Samarinda. Alan tewas setelah menderita luka tikam di perut sebelah kanan dan punggung sebelah kanan. Sementara Dedi hingga kini masih dirawat di rumah sakit akibat luka di tangan kanannya.

Polisi telah berhasil mengungkap nama-nama yang terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut. Alhasil, delapan anak di bawah umur yang tujuh di antaranya masih berstatus pelajar diamankan aparat Polsek Balikpapan Utara, Selasa (5/2) dini hari.

Mereka adalah, MRS (17), Rs alias Li (17), Ma (14), DS (15), Su (13), Ha (16), Ri (14) dan Hi (17). Kesemuanya warga kawasan Kampung Baru, Balikpapan Barat. Mereka diamankan dengan barang bukti berupa samurai dan pisau badik yang masih ada bekas darahnya.

Kapolres Balikpapan AKBP Sabar Supriyono didampingi Kapolsek Balikpapan Utara Kompol Putu Rideng menjelaskan, pasca kejadian langsung dilakukan olah TKP dan memeriksa beberapa saksi di tempat kejadian.

"Dari situ kami mendapat informasi, bahwa korban sampai di tempat kejadian bersama delapan temannya. Mereka naik motor dan berhenti sebentar di warung sekitar TKP untuk membeli makanan kecil," ujar Putu, Selasa (5/2).

Namun, tiba-tiba korban dihadang oleh sekitar 20 anak muda yang menamakan diri Geng Motor Brasmada (Berani Senggol Mandi Darah). Kelompok Brasmada ini meminta uang pada korban dan teman-teman korban. Tapi tidak ditanggapi dan melakukan perlawanan. Akhirnya perkelahian pun tak terelakkan.

Menurut Putu, Alan dan Dedi roboh setelah terkena ayunan pisau badik dan samurai. Keduanya langsung dibawa ke RSU Kanujoso. Setelah menjalani perawatan di UGD, nyawa Alan tak tertolong.

"Keluarga korban sempat membawa pulang jenazah almarhum ke rumah. Namun begitu kita dapat informasi, langsung kita susul, karena ini peristiwa yang mengakibatkan nyawa melayang, harus divisum. Mungkin keluarga korban tidak tahu. Tapi sekarang jenazah sudah selesai divisum dan dimakamkan," kata Putu.

Kedelapan tersangka yang semuanya masih di bawah umur diciduk di rumah masing-masing. "Dari keterangan para saksi, kami melakukan penyelidikan ke lapangan. Dari situ, satu per satu anak muda yang terlibat perkelahian kami amankan," tandasnya Putu. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved