Kenapa Akbar Faisal Tinggalkan Gaji Rp 60 Juta?
AKBAR Faisal yang baru mengundurkan diri sebagai Anggota DPR RI sekaligus kader Partai Hanura kemarin,
Editor:
Ade Mayasanto

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham Mangenre
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - AKBAR Faisal yang baru mengundurkan diri sebagai Anggota DPR RI sekaligus kader Partai Hanura kemarin, menyampaikan, perjuangannya sebagai wakil rakyat khususnya masyarakat Sulsel di DPR RI akan berlanjut hingga ke level yang lebih besar.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem ini saat berkunjung sekaligus menyampaikan ucapan selamat Ultah ke-9 Harian Tribun Timur, di redaksi Harian Tribun Timur, Jl Cenderawasih, Makassar, Sabtu (9/2/2013).
Pendiri ormas dari Partai Nasdem, Nasional Demokrat ini diterima Pemimpin Redaksi (Pemred) Harian Tribun Timur Dahlan Dahi, Manajer Produksi Tribun Timur Thamzil Thahir, Korlip As Kambie, Redaktur Ekonomi Aqsa Riandy Pananrang dan Redaktur Opini Tasman Banto.
Pria Bugis ini, mengatakan, Pemilu 2014 akan menjadi ajang perjuangan lanjutannya demi mengawal suara rakyat dan pemerintahan Indonesia yang lebih baik dari sekarang ini.
"Saya perlu jelaskan bahwa perjuangan ini tidak berenti, saya tinggalkan zona nyaman (DPR RI) dengan gaji Rp 60 juta (per bulan), ini demi rakyat, bukan untuk saya," kata Akbar Faisal.
Akbar Faisal menjelaskan alasannya, meninggalkan Hanura ke Partai Nasdem bukan hal yang baru. Akbar mengungkapkan bahwa dirinya sebagai pendiri Nasional Demokrat sejak tiga tahun lalu.
"Jadi tidak ada yang baru, saya pendiri, saya ke Partai Nasdem, itu soal waktu dan tempat, penguasa sekarang ini tidak bisa dihadapi dengan cara-cara yang biasa. Ketika saya berhadapan mereka dengan kritis, mereka bilang berapa jumlah anda? Makanya, saya mau perjuangkan Partai Nasdem ini menjadi pemenang Pemilu,
Hanura itu partai bagus, partai bersih, sebelum ke Nasdem, saya datang ke Pak Wiranto, saya mencintai partai ini, saya sudah berjuang dan melakukan amanah dari Hanura, di DPR RI dan sebagainya. Tetapi pada titik tertentu, saya menempuh langkah ini dengan harapan Nasdem ini bisa meraih suara besar di Pemilu nanti, demi Indonesia lebih baik," jelas Akbar.
Lebih lanjut, Akbar Faisal, menyampaikan alasannya berjuang di Partai Nasdem, yakni menjadi pihak oposisi telak dari pemerintahan yang korup.
"Saya berpengalaman sebagai opposan, saya akan menjadikan modal saya ini di Partai Nasdem. Makanya kemarin, kontrak saya dengan Pak Surya Paloh, kita jadikan Nasdem ini sebagai garis demarkasi masa lalu dan masa depan. Saya di Nasdem, saya percaya proses, jabatan itu biasa saja. Intinya komitmen saya membela rakyat tetap terjaga. Target saya jadi pejabat, bukan untuk saya tapi untuk publik," ujar Akbar Faisal.