BNI Targetkan Kartu Kredit Baru 16 Ribu
PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk misalnya, telah menetapkan target pembukaan kartu kredit baru sebesar 16 ribu unit di area Jateng DIY
TRIBUNNEWS.COM YOGYA, - Menyusul regulasi Bank Indonesia (BI) mengenai pembatasan kepemilikan kartu kredit pada 2013 ini, sejumlah bank mulai menurunkan target penjualan kartu kreditnya. PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk misalnya, telah menetapkan target pembukaan kartu kredit baru sebesar 16 ribu unit di area Jateng DIY dalam setahun ini. "Angka ini turun dari rencana semula sebesar 19 ribu kartu baru," ujar Pemimpin Cabang BNI Trikora Yogyakarta, pada Selasa (12/2/2013).
Penurunan target, menurutnya, merupakan penyesuaian yang dilakukannya karena kebijakan BI tersebut. Dalam aturan yang baru, BI memperketat kepemilikan kartu kredit menjadi maksimal dua kartu kredit bagi masyarakat berpenghasilan di bawah Rp 10 juta. Aturan ini otomatis akan memperkecil langkah perbankan dalam menggencarkan penjualan kartu kreditnya. "Target yang kami tetapkan ini sudah memikirkan regulasi BI tersebut," jelasnya.
Meskipun menurunkan target penjualannya, namun BNI masih optimis pertumbuhan kartu kreditnya masih akan bergerak positif di sepanjang 2013 ini. Selama ini, BNI berhasil mencetak kartu kredit sebanyak 235 ribu unit untuk nasabahnya di area Jateng DIY. "Pertumbuhan ini sangat bagus seiring meningkatnya nasabah prioritas Emerald yang mencapai 118 persen," terangnya.
Tak hanya melakukan penurunan target penjualan, perbankan juga akan selektif terhadap memilih nasabah yang akan diprospek menggunakan kartu kreditnya. Bank OCBC NISP akan menyeleksi nasabah dengan menyesuaikan aturan terbaru dari BI tersebut. "Kami tetap melakukan pemasaran kartu kredit dengan channel – channel yang ada dengan melakukan beberapa penyesuaian proses dan syarat sesuai peraturan BI yang berlaku," kata Unsecured Loan Divion Head Bank OCBC NISP, Irwan S Tisnabudi pada kesempatan terpisah.
Langkah ini dilakukan untuk mempertahankan kinerja pertumbuhan kartu kredit yang baik sepanjang 2012 lalu. Secara nasional, outstanding kartu kredit OCBC NISP mencapai Rp 200 milliar hingga akhir tahun 2012, sementara volume transaksi pemakaian kartu kredit pada tahun 2012 mencapai Rp 1,2 trilliun. "Melihat pertumbuhan yang positif ini, pada 2013 ini kami akan menaikkan target pertumbuhan kartu kredit sebesar 60-70 persen dari tahun sebelumnya," paparnya.
Keberadaan DIY, menurutnya, cukup menyokong pertumbuhan kartu kredit secara nasional. Ia menyebutkan, market share kartu kredit OCBC NISP di DIY berkisar antara 0,5 persen hingga 1 persen secara nasional. "Keberadaan daerah sangat membantu perolehan angka nasional, karenanya kami akan meningkatkan promo dan service agar Kartu Kredit OCBC NISP .
Baca Juga :
- Pencurian Sapi Marak di Situbondo 1 detik lalu
- Anak-anak Korban Banjir Jelimpo Terserang Demam 7 menit lalu
- Staf Pemkot Samarinda Tak Pedulikan Izin Wali Kota 7 menit lal