Persediaan Obat Di Puskesmas Masih Dalam Batas Mencukupi
-Kelangkaan obat-obatan di Puskemas akibat minimnya minat produsen obat untuk mengikuti lelang yang dilakukan oleh Dinas kesehatan Kota
Laporan wartawan tribun kaltim, Januar alamijaya
TRIBUNNEWS.COM BALIKPAPAN, -Kelangkaan obat-obatan di Puskemas akibat minimnya minat produsen obat untuk mengikuti lelang yang dilakukan oleh Dinas kesehatan Kota (DKK) Balikpapan ternyata tidak berdampak sistemik secara langung kepada masyarakat.
Beberapa warga yang ditemui oleh tribun Rabu (6/3/2013) malah tak mengetahui jika stock obat yang didisitribusikan ke Puskesmas-Puskesmas mengalami kekurangan.
Separti diungkapkan oleh Rani yang membawa anaknya berobat disalah satu pusat layanan kesehatan yang mengatakan bahwa ia tak merasa mengalami kesulitan saat membawa putrinya berobat.
Pengakuan Rani itu hampir senada seperti yang diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Baru Ilir Dr James Kalingkongan yang merasa persediaan obat di Puskesmas yang dipimpinnya masih dalam batas mencukupi.
Meski demikian ia juga tak memungkiri persediaan obat yang ada di Puskesmas memang tak sebanyak dahulu saat sistem refurfing fund masih berlaku.
Sekarang sistem obat di Puskesmas memang dilakukan dengan sitem dropping, dimana pihaknya mengajukan permintaan kepada gudang obat untuk kemudian langsung dikirimkan kePuskesmas sesuai dengan persediaan yang ada.
Sepanjang masa tugasnya ia juga tidak pernah mengalami kekurangan obat untuk pasiennya, karena meskipun jatah yang dialokasikan kadang-kadang tidak sesuai dengan permintaan, namun jika misalkan dipertengahan bulan stock yang ada dirasa tak mencukupi maka ia tinggal mengajukan permintaan dan langsung dikirimkan.
Laporan wartawan tribun kaltim, Januar alamijaya
TRIBUNNEWS.COM BALIKPAPAN, -Kelangkaan obat-obatan di Puskemas akibat minimnya minat produsen obat untuk mengikuti lelang yang dilakukan oleh Dinas kesehatan Kota (DKK) Balikpapan ternyata tidak berdampak sistemik secara langung kepada masyarakat.
Beberapa warga yang ditemui oleh tribun Rabu (6/3/2013) malah tak mengetahui jika stock obat yang didisitribusikan ke Puskesmas-Puskesmas mengalami kekurangan.
Separti diungkapkan oleh Rani yang membawa anaknya berobat disalah satu pusat layanan kesehatan yang mengatakan bahwa ia tak merasa mengalami kesulitan saat membawa putrinya berobat.
Pengakuan Rani itu hampir senada seperti yang diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Baru Ilir Dr James Kalingkongan yang merasa persediaan obat di Puskesmas yang dipimpinnya masih dalam batas mencukupi.
Meski demikian ia juga tak memungkiri persediaan obat yang ada di Puskesmas memang tak sebanyak dahulu saat sistem refurfing fund masih berlaku.
Sekarang sistem obat di Puskesmas memang dilakukan dengan sitem dropping, dimana pihaknya mengajukan permintaan kepada gudang obat untuk kemudian langsung dikirimkan kePuskesmas sesuai dengan persediaan yang ada.