Sabtu, 27 September 2025

Gubernur Diminta Hentikan Operasi Pertambangan di Aceh

Banjir bandang yang melanda berbagai kawasan di Aceh, harus menjadi momentum bagi Gubernur Aceh

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Gubernur Diminta Hentikan Operasi Pertambangan di Aceh
(Bangka Pos/Rusmiadi)
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Banjir bandang yang melanda berbagai kawasan di Aceh, harus menjadi momentum bagi Gubernur Aceh menghentikan operasi pertambangan dan perkebunan sawit  tanpa izin.

Direktur Eksekutif Greenomics Indonesia, Elfian Effendi menyatakan hal itu menanggapi banjir bandang yang mengantam Singkil, Nagan Raya, Aceh Tengah, Pidie dan Pidie Jaya.

"Saya kira ini saat tepat bagi gubernur meninjau seluruh pertambangan dan perkebunan sawit tanpa izin," kata Elfian, Senin (13/5/2013) di Jakarta.

Ia mengatakan, saat ini terdapat operasi pertambangan tanpa izin di kawasan hutan seluas lebih dari 700 ribu hektar, serta perkebunan sawit yang berada dalam kawasan hutan yang belum mengantongi izin pelepasan kawasan hutan oleh menteri kehutanan.

Menurut Elfian, Gubernur Aceh yang pernah menetap lama di negara skandinavia, harus berani menjaga dan melestarikan hutan Aceh. "Ekologi Aceh sangat memprihatinkan, karenanya harus menjadi perhatian, terutama pemerintah Aceh," tukas Elfian Effendi.

Elfian mengimbau agar gubenrur ikut bermalam di tempat pengungsian terutama di Nagan Raya dan Singkil yang dilaporkan banjir bandang kali ini merupakan yang terparah sejak satu dekade terakhir.

Secara terpisah Forum Seniman Hijau yang dimotori sejumlah seniman Indonesia menyerukan agar dilakukan penyelamatan  hutan Aceh.

"Kami pro perbaikan lingkungan. Kami kontra kerusakan lingkungan. Kami pasti perangi para perusak lingkungan," demikian antara lain bunyi pernyataan sikap Forum Seniman Hijau.(fik)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan