Sabtu, 20 September 2025

Patung Aburizal Bakrie Ditenggelamkan di Kolam Lumpur Sidoarjo

Patung berbentukAburizal Bakrie alias Ical diarak ratusan warga korban lumpur Sidoarjo di bibir kolam lumpur,

Editor: Budi Prasetyo
Kompas.com/ Achmad Faizal
Patung Aburizal Bakrie Ditenggelamkan di Kolam Lumpur Sidoarjo KOMPAS.com/Achmad Faizal Patung raksasa mirip Aburizal Bakrie buatan korban lumpur Sidoarjo, akan ditenggelamkan di kolam lumpur Sidoarjo, Rabu (29/5/2013). 

TRIBUNNEWS.COM SIDOARJO, — Sebuah patung berbentuk Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical diarak ratusan warga korban lumpur Sidoarjo di bibir kolam lumpur, Rabu (29/5/2013).

Patung tersebut rencananya akan ditenggelamkan ke dasar kolam lumpur tak jauh dari lokasi demo. Hal itu sebagai bentuk kekecewaan warga atas pemilik perusahaan gas PT Lapindo Brantas yang menyebabkan semburan lumpur Sidoarjo sejak tujuh tahun lalu dan tak tuntas sampai saat ini.

Patung berbahan kertas berukuran sekitar 5 meter itu didesain memakai jas warna kuning, memakai kacamata, dan membawa tas berisi uang. ''Patung ini agar mata dunia tahu, Aburizal Bakrie inilah yang membuat kerusakan di Sidoarjo,'' kata Gugun Muhammad dari Urban Poor Konsorsium, LSM pendamping warga korban lumpur Sidoarjo.

Gugun mengaku heran, tujuh tahun berjalan, Aburizal Bakrie seperti tidak terganggu dengan jeritan korban lumpur yang sampai saat ini belum terbayar beserta dampak lingkungannya. ''Dia justru akan mencalonkan diri sebagai presiden tahun depan dari Partai Golkar,'' ujarnya.

Selain membawa patung raksasa, aksi memperingati tujuh tahun lumpur Sidoarjo di bibir kolam Desa Mindi, Kecamatan Porong, juga diramaikan dengan munculnya boneka jalangkung berkostum kaus sejumlah partai. Hal itu, kata Gugun, sebagai bentuk sindiran bahwa selama ini banyak parpol yang menjadikan korban lumpur sebagai komoditas politik.

Tragedi lumpur Sidoarjo terjadi 29 Mei, tujuh tahun lalu. Lumpur dari dalam perut bumi menggenangi belasan desa di Kecamatan Porong, Sidoarjo. Ribuan keluarga mengungsi dan terpaksa meninggalkan komunitas sosial yang terbangun sejak puluhan tahun. 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan