Selasa, 12 Agustus 2025

Pembangunan Terminal Khusus Pasir Besi di Cipatujah Melanggar

Rencana Pemkab Tasikmalaya membangun terminal khusus untuk pengangkutan pasir besi melalui laut di pantai selatan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Pembangunan Terminal Khusus Pasir Besi di Cipatujah Melanggar
Tribun Jogja/HASAN SAKRI GHOZALI
Ilustrasi: Sejumlah warga dari Paguyuban Petani Lahan Pantai (PPLP) Kulon Progo melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Senin (9/7/2012). Dalam aksi yang diikuti oleh ratusan warga tersebut menyatakan penolakan tambang pasir besi di pesisir Yogyakarta. TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI

TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Rencana Pemkab Tasikmalaya membangun terminal khusus untuk pengangkutan pasir besi melalui laut di pantai selatan Cipatujah, terancam gagal. Rencana pembangunan terminal khusus ini terancam gagal karena rencana tersebut ternyata melanggar rencana tata ruang wilayah (RTRW) Jabar periode tahun 2009-2029 yang dijabarkan melalui kesepakatan lima kepala daerah.

"Rencana pembangunan tersus pasir besi di Cipatujah, menurut hasil penelusuran kami ternyata melanggar kesepakatan lima kepala daerah di selatan Jabar," ungkap pemerhati pemerintahan, Evi Hilman, saat ditemui di Tasikmalaya, Jumat (28/6/2013).

Evi mengungkapkan, pihak Pemprov Jabar telah menerbitkan RTRW periode tahun 2009- 2029. Salah satu perencanaannya adalah dibangunnya pelabuhan di pantai selatan Jabar.

"Rencana pembangunan pelabuhan itu kemudian dibagi-bagi peruntukannya berdasar kesepakatan lima kepala daerah," ujarnya.
Kelima kepala daerah tersebut, yakni Bupati Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya dan Ciamis. Isi kesepakatannya yaitu, pelabuhan samudera umum dibangun di Sukabumi, pelabuhan industri di Sukabumi, pelabuhan penunjang di Garut, pelabuhan perikanan di Tasikmalaya dan pelabuhan pariwisata di Pangandaran.

"Jika Pemkab Tasikmalaya bersikukuh membangun terminal khusus pasir besi berarti telah melanggar kesepakatan itu. Lebih jauhnya tidak mengidahkan RTRW Jabar tahun 2009- 2029," tandas Evi.

Asda II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Tasikmalaya, Alvian, mengatakan rencana pembangunan terminal khusus sudah matang. Hal itu dilakukan untuk menghindari kerusakan infrastruktur akibat proses pengangkutan pasir besi dari Cipatujah ke Pelabuhan Cilacap, Jateng.

"Kalau terminal khusus tidak kita bangun, infrastruktur pasti akan terus rusak kendati pemerintah melakukan upaya perbaikan. Malah yang terjadi adalah pemborosan anggaran. Belum lagi kerugian yang diderita masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung," kata Alvian.

Kepala Bappeda Kabupaten Tasikmalaya, Budi Utarma, mengatakan, jika deposit pasir besi habis di pesisir selatan maka terus akan berubah fungsi menjadi pelabuhan perikanan. "Kit

Sumber: Tribun Jabar
Tags
pasir besi
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan