Jumat, 19 September 2025
ABC World

Australia Sambut Baik Keinginan Indonesia Atasi Sampah Plastik

Konsul Jenderal RI di Northern Territory (NT) Dicky Soerjanatamihardja menyatakan Pemerintah RI kini berupaya mengatasi sampah plastik…

Konsul Jenderal RI di Northern Territory (NT) Dicky Soerjanatamihardja menyatakan Pemerintah RI kini berupaya mengatasi sampah plastik di berbagai daerah yang kemungkinan jadi sumber sampah yang banyak ditemukan di pantai-pantai Australia.

Hal itu dikemukakan Konjen Dicky saat mengunjungi East Arnhem Land pekan lalu, terkait dengan kerjasama budaya antara warga aborijin suku Yolngu dan warga Indonesia asal Makassar. Hubungan dagang kedua masyarakat ini sudah berlangsung sejak tahun 1600-an, jauh sebelum pendatang Eropa.

Komitmen yang disampaikan Konjen Dicky tersebut disambut baik sejumlah pihak yang selama ini membantu mengatasi sampah plastik di kawasan pantai NT.

Kylie Tune dari LSM Cleaning Up Cape Arnhem misalnya menilai komitmen pejabat Indonesia atas permasalahan ini bisa dikatakan sebagai awal dari perubahan.

"Banyak orang mungkin marah pada Indonesia dan negara lain karena membuang sampah sembarangan. Namun mereka tak memiliki akses pembuangan sampah yang sama seperti kita miliki (di Australia)," katanya.

Saat berada di Nhulunbuy, Konjen Dicky mengangkat masalah sampah plastik yang terbawa arus ke pesisir pantai di kawasan East Arnhem Land, menyebabkan isu bagi para petugas pantai dan aktivis lingkungan.

Awal tahun ini, kawasan pantai East Arnhem jadi sorotan karena adanya ribuan limbah plastik di tempat yang dulunya dikenal sebagai salah satu pantai yang belum banyak dijamah.

Peneltiti setempat memperkirakan volume sampah mencapai satu ton lebih setiap kilometer pantai, sebagian besar diperkirakan berasal dari Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara lainnya.

"Saya telah menyampaikan permasalahan ini ke pemerintah di Indonesia," kata Konjen Dicky.

"Saya mengubungi sejumlah daerah terdekat ke Northern Territory, seperti Maluku," katanya.

Dia menambahkan pihak Pemda terkait perlu lebih banyak memberikan pendidikan mengenai pengelolaan sampai yang tidak dapat terurai seperti plastik.

Konjen Dicky mengakui bahwa sejumlah pihak di Indonesia "sangat defensif" terkait dengan isu ini.

Namun dia mengatakan pemerintah provinsi yang dekat dengan NT menyadari sepenuhnya permasalahan ini. Mereka juga, katanya, menghadapi permasalahan serupa terkait sampah plastik yang diperkirakan datang dari Thailand atau wilayah lain di Indonesia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan