Dukung Konsolidasi XL-Axis, Telkomsel Ogah Akuisisi Operator
Direktur Utama Telkomsel, Alex J Sinaga menyatakan dukungannya atas rencana akuisisi PT XL Axiata Tbk
Penulis:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Utama Telkomsel, Alex J Sinaga menyatakan dukungannya atas rencana akuisisi PT XL Axiata Tbk (XL) dengan Axis Telekom Indonesia (Axis). Penyatuan dua operator telekomunikasi tersebut menjadi salah satu cara untuk menyelamatkan perusahaan yang kurang sehat.
"Saya sangat mendukung rencana tersebut. Saat ini bisnis telekomunikasi sudah mencapai saturasi, terutama pada telepon dan sms. Pertumbuhan mulai menurun, konsolidasi merupakan salah satu cara alami untuk menghindari operator bangkrut," kata Alex saat melepas Tim Posko Telkomsel Siaga di Jakarta, Rabu (31/7/2013).
Menurut Alex yang juga Ketua Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI), saat ini ada 14 operator telekomunikasi di Indonesia, angka tersebut dinilai terlalu banyak karena jumlah yang pas untuk satu negara tidak lebih dari delapan operator.
"Tetapi itu tidak ada yang salah, dulu hanya ada satu operator yaitu Telkom, penetrasinya hanya 2 persen saja, karena ada kebijakan untuk membangun operator telekomunikasi untuk meningkatkan penetrasi. Saat ini ada sejumlah perusahaan yang kalah bersaing ya tidak ada yang disalahkan. Secara alami nanti akan mati atau berkonsolidasi," jelasnya.
Saat ini penetrasi telekomunikasi telah mencapai 110 persen lebih. Dari 250 juta penduduk Indonesia, ponsel yang digunakan telah mencapai 275 juta, yang artinya ada satu orang warga yang menggunakan lebih dari satu ponsel.
Meski mendukung rencana akuisisi tersebut, Alex mengatakan Telkomsel tidak akan mengakuisisi salah satu operator yang ada. Alasannya, karena Telkomsel telah besar dan memiliki jaringan paling luas di Indonesia sehingga tidak ada alasan membeli perusahaan lain.
"Mengakuisisi itu ada targetnya misalnya menambah jarungan atau pelanggan. Nah Telkomsel telah memiliki itu, sehingga tidak perlu lagi. Secara pelanggan, Telkomsel sudah memiliki 125 juta, sedangkan secara jaringan kita juga memiliki 62.000 BTS di seluruh Indonesia. Salah-salah kalau kita akuisisi malah kena tegur KPPU," ujarnya. (Hendra Gunawan)