Kamis, 28 Agustus 2025

Banyak Pilot Nganggur, Ini yang Dilakukan Kemenhub

Kemenhub akan membantu para pilot tersebut agar mendapat pekerjaan dengan melalukan seleksi untuk menemukan pilot-pilot terbaik.

TRIBUNNEWS.COM/APFIA
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi akan mengevaluasi sekolah-sekolah penerbangan di Indonesia karena banyaknya lulusan yang menganggur.

Budi menyebutkan saat ini ada 1200 pilot yang menganggur. Kemenhub akan membantu para pilot tersebut agar mendapat pekerjaan dengan melalukan seleksi untuk menemukan pilot-pilot terbaik.

Pada tahap pertama pilot-pilot akan diseleksi hingga mendapatkan 300 hingga 400 pilot yang akan diberikan pendidikan tambahan.

"Sekarang lagi proses seleksi. Ada 1200 itu, kita mungkin tahap pertama akan ambil 300-400dari situ dididik enggak tau nanti apakah satu bulan apakah dua bulan," ujar Budi Karya Sumadi di Jakarta, Kamis (8/9/2017).

Setelah mendapatkan pendidikan akan diseleksi kembali menjadi 100 terbaik yang akan langsung disalurkan ke maskapai-maskapai penerbangan.

Kemudian 100 pilot berprestasi lainnya bisa mengikuti program magang terlebih dulu.

Pendidikan itu pun akan melibatkan maskapai yang ada di Indonesia.

Baca: Menteri Susi Ancam Cabut Izin Usaha Perusahaan yang Jual Ikan di ZEE

"Nahh, setelah dididik kita lihat lagi yang 100 terbaik harus segera diterima. 100 terbaik kemudian mungkin sifatnya bisa magang dulu. Ada progres. Jangan itu mengendap," tutur Budi Karya.

Pengevaluasian sekolah penerbangan juga nantinya akan dilakukan baik pada sarana maupun prasarananya.

Baca: Lippo Berharap Ombudsman Bantu Jelaskan Status Meikarta Agar Tak Simpang-siur

"Intinya outputnya harus dibatasi, dan disertai dengan kualifikasi dan sarana prasarana sekolah itu sendiri. Katakanlah jumlah pesawat latihannya jangan cuma 1 dong, minimal punya 4 gitu. Kalau 1 berarti kan jumlah latihan mereka terbatas," ungkap Budi Karya.

Jumlah sekolah penerbangan pun akan dibatasi sekolah penerbangan yang ada pun akan dikurangi dengan menggunakan sistem pengganbungan misal 3 sekolah penerbangan akan digabungkan menjadi satu sekolah.

"Jadi saya kalau memang susah untuk dihapuskan dimerger saja 20 jadi 10 tapi merger, ada yg 2 jadi 1, ada yang 3 jadi 1," ujarnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan