Biaya Proyek LRT Jabodetabek Membengkak, Seperti Ini Penjelasan PT Kereta Api
Ada penambahan jumlah stasiun serta perubahan penggunaan sistem persinyalan dari sebelumnya fix block menjadi moving block.
Penulis:
Syahrizal Sidik
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Proyek pembangunan kereta api ringan (Light Rail Transit) Jabodetabek terus membengkak pembiayaannya. Dari nilai proyeknya yang semula Rp 26,7 triliun, kini melonjak menjadi Rp 31 triliun.
Direktur Keuangan PT KAI Didit Hartantyo mengatakan, sebenarnya besaran nilai kebutuhan investasi LRT Jabodebek masih dalam pematangan karena masih ada perubahan terkait dengan rencana pembangunan.
Misalnya, ada penambahan jumlah stasiun serta perubahan penggunaan sistem persinyalan dari sebelumnya fix block menjadi moving block.
"Mengenai kondisi saat ini kita masih mematangkan besaran nilai capex dari pada LRT ini. Karena ternyata dalam perkembangannya. Ini masih dalam pembahasan para pemangku kepentingan," ujar Didit di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta, Rabu (22/11/2017).
Mengenai pendanaan, lanjut Didit, KAI menyiapkan dana sekitar Rp 7,6 triliun sebagai ekuitas yang dipersiapkan mencari pendanaan. Angka itu setara 25 persen dari porsi kebutuhan dana, jika dikalikan maka kebutuhan dananya mencapai Rp 30,4 triliun.
"Jadi kalau kita ibaratkan Rp 7,6 triliun itu merupakan 25 persen dari porsi kebutuhan bisa diduga sendiri berapa kebutuhannya," tambahnya.
Baca: Hubungan China dan Korea Utara Dikabarkan Renggang
Untuk memenuhi kebutuhan Rp 7,6 triliun itu, tahun ini KAI berharap bisa memperoleh Rp 4 triliun. Dana itu berasal dari realokasi pembangunan rel kereta Trans Sumatera sebesar Rp 2 triliun. Selain itu Rp 2 triliun dari PMN APBN Perubahan 2017.
Lalu sisanya Rp 3,6 triliun diharapkan berasal dari APBN 2018. "Tahun depan 3,6 triliun sudah masuk dalam format APBN 2018," jelasnya.
Jika kebutuhan dana Rp 7,6 triliun itu terpenuhi maka pihaknya akan melakukan pinjaman sindikasi dari beberapa perbankan, guna menutupi seluruh kebutuhan investasi LRT Jabodetabek
"Ada beberapa bank pemerintah yang sudah komit mendanai proyek LRT ini di samping ada bank-bank,” pungkasnya.