Rabu, 17 September 2025

Kasus Bully Alias Ijime di Jepang Meningkat Tiga Kali Lipat

Ijime atau diolok-olok oleh teman sekitarnya mulai dari teman SD, SMP, dan SMA di Jepang mengakibatkan 196

Editor: Widiyabuana Slay
Repro NTV/Richard Susilo
Grafik peningkatan drastis kasus ijime alias bullying di Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Ijime atau diolok-olok oleh teman sekitarnya mulai dari teman SD, SMP, dan SMA di Jepang mengakibatkan 196 orang meninggal dunia dan dari jumlah itu 96 pelajar mengakhiri jiwanya dengan bunuh diri. Jumlah korban kasus ijime pun mencapai 198.108 orang, atau hampir 3 kali lipat dibandingkan kasus tahun lalu.

Demikian ungkap laporan Kementyerian Pendidikan Jepang siang ini yang diliput langsung oleh Tribunnews.com di sini.

Data yang mengejutkan itu masih ditambah pula data ijime yang dilakukan lewat ponsel atau komputer dan internet. Kasus ijime lewat penggunaan alat elektronik tersebut tahun ini mencapai 7.855 kasus. Sedangkan tahun lalu tercatat hanya sekitar 3000 kasus.

Banyak anggota masyarakat menyalahkan Kementerian Pendidikan Jepang bahkan berkomentar sangat miring lewat Tribunnews.com siang tadi, "Semua tanggungjawab korban ijime sebenarnya di tangan kementerian pendidikan Jepang. Sebelum mereka mengumumkan data soal ijime dan kasus bunuh diri, sebaiknya orang-orang di kementerian pendidikan sadar terlebih dulu apa artinya ijime dan dampaknya di masyarakat termasuk apa yang dirasakan orangtuanya yang mengetahui anaknya meninggal akibat bunuh diri ijime yang terjadi di sekolah anaknya," papar Masako Fujiwara dengan sedih melihat banyak korban anak-anak meninggal akhir-akhir ini gara-gara ijime.

Inisiatif   di sekolah-sekolah memang segera dilakukan untuk mengantisipasi ijime dan mencoba untuk mencari tahu intimidasi telah secara aktif dilakukan para pelajar tersebut kepada teman sekolahnya.

"Kami memang akan semakin ketat memperhatikan hal ini dan akan membuat berbagai program untuk mengantisipasi ijime lebih lanjut di masa mendatang. Peningkatan kasus ini sangat berbahaya, karena itu perlu lebih serius lagi penanganan hal ijime ini di sekolah-sekolah nantinya,"papar sumber Tribunnews.com di kementerian pendidikan Jepang.

Di perfektur Kagoshima bahkan dilaporkan jumlah kasus ijime di sekolah meningkat 80 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Intimidasi, mengejek seseorang melalui ponsel ternyata banyak sekali akhir-akhir ini di Jepang sehingga gara-gara postingan di internet seorang pelajar menghabiskan nyawanya dengan bunuh diri.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan