Minggu, 21 September 2025

Barang palsu mulai berkeliaran di Department Store Besar Jepang

Para ahli dari brand-brand terkenal mulai menyelidiki produknya masing-masing di berbagai department store besar

Editor: Yudie Thirzano
Repro Yomiuri/Richard Susilo
Gelang brand AS bernama Chan Luu, kiri asli yang kanan palsu 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kalau 10 tahun lalu semua pembelian di department stores besar di Jepang aman, kita yakin asli, kini harus hati-hati karena ternyata ada yang palsu dan pihak kepolisian serta para ahli brand masing-masing mulai menyelidiki satu per satu brandnya ke berbagai department store besar di Jepang.

Satu contoh produk kalung brand bernama Chan Luu pada gambar yang kiri asli dan yang kanan dengan bungkus kain coklat adalah yang palsu. Aksesori terkenal dari Amerika Serikat ini  ternyata ditemukan hari ini (22/1/2014) di department stores besar Seibu Ikebukuro Tokyo.

Menurut koran Yomiuri hari ini (22/1/2014) ada kemungkinan barang palsu juga dijual di Daimaru. Para ahli dari brand-brand terkenal mulai menyelidiki produknya masing-masing di berbagai department store besar di Jepang.

Sebanyak kira-kira 200 produk dengan nilai lebih dari dua juta yen diperkirakan barang palsu terjual di sana.

Pemunculan produk palsu tersebut sangatlah tidak biasa karena dapat berakibat berat sanksi kepada department store yang bersangkutan.

Kalung Chan Luu di Jepang cukup populer  bagi kalangan  perempuan muda. Di Amerika Serikat penyanyi AS Lady Gaga juga menggunakannya. Harga asli setidaknya 20.000-30.000 yen (Rp2,3 juta - Rp3,4 juta) per satu kalung.

Yomiuri juga menyebutkan selain  Seibu Ikebukuro (Tokyo),  juga  Daimaru Umeda (Osaka),  Matsuzakaya di Nagoya,  Isetan di   Matsudo (Chiba)  serta 4 cabang lain, Keio Department Store (Shinjuku, Tokyo). Semua department stores tersebut diduga menjual produk palsu.

Jalur pemalsuan antara lain juga dilakukan oleh kelompok kejahatan Yakuza di Jepang yang berusaha mendapatkan keuntungan besar dari pasokan barang palsu tersebut.

Sedangkan karyawan setempat, person in charge yang bersangkutan, bukan tidak mungkin mendapat tekanan dari kelompok Yakuza tersebut untuk menjualkan produk palsu dan bukan tidak mungkin pula akan mendapat komisi penjualan sehingga saling menguntungkan.

Info lengkap Yakuza silakan baca di www.yakuza.in

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan