Kisah Nyata Pekerja Nuklir Yakuza Jepang
Pekerjaan Berbahaya untuk Anggota Yakuza
Tak heran ada julukan “Pahlawan 50 Fukushima” bagi pekerja di PLTN Fukushima saat meledak bersama gempa Maret 2011
Editor:
Yudie Thirzano

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.CM, TOKYO - Kisah ini adalah kisah nyata liputan wartawan Asahi di Jepang terhadap para anggota Yakuza yang bekerja untuk berbagai instalasi nuklir di Jepang. Kisah nyata yang sebenarnya sangat menyedihkan, hanya mendapat sekian ribu yen tetapi berkorban kesehatan bahkan nyawanya untuk jangka panjang.
Sebuah tempat perkampungan 15 kilometer sebelah barat daya pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Oi yang ada di perfektur Fukui, sebuah plang nama perusahaan muncul di sana, sebuah perusahaan yang terkait bidang konstruksi.
Di dalamnya ada seorang tua berusia 67 tahun menggunakan pakaian hitam dengan topi di kepalanya, sedang asyik melihat acara di televisi.
Perusahaan tersebut banyak mencari staf sementara atau pekerja paruh waktu, semacam agen tenaga kerja, khususnya untuk pekerjaan di PLTN
“Mau tahu lapangan pekerjaan yang ada dan sedang dicari?” kata orangtua itu. Menurutnya saat ini dia mencari sedikitnya 10 orang tenaga kerja dan terkumpul semua sebenarnya berasal anggota Yakuza yang berasal dari agen konstruksi di berbagai tempat.
Menurutnya, perusahaannya memiliki sub-kontrak dari perusahaan lain, dan dengan demikian menjadi bagian terbawah dari struktur pencarian tenaga kerja khususnya untuk sebuah PLTN. Dia mencari tenaga kerja untuk staf sementara dan untuk pekerjaan kontraktor umum.
Karena dia berada sebagai sub-kontraktor, maka menerima perintah dari perusahaan di atasnya lagi, dari kontraktor umum. Sebenarnya cara kerja demikian ilegal apabila mengacu kepada UU Tenaga Kerja Keamanan di Jepang, terutama yang terkait pekerja di tempat berbahaya seperti nuklir.
Seharusnya hanya satu perusahaan pencari tenaga kerja, lalu memberikan informasi detil lengkap kepada calon tenaga kerja mengenai pekerjaan yang akan dilakukan karena terkait sekali dengan kesehatannya. Namun hal ilegal tersebut ternyata telah berjalan bertahun-tahun di Jepang, tersebar luas, untuk sebuah pekerjaan di bidang nuklir.
Para pekerja sendiri seringkali tidak peduli dengan perusahaan pencari kerja, yang penting bisa bekerja dan dapat uang banyak di PLTN atau pekerjaan lain yang berbahaya. Di Jepang, tambah bahaya tambah mahal bayarannya.
Inilah bidang yang dimasuki kalangan Yakuza, yang masyarakat umum, bahkan pegawai PLTN enggan mengerjakan sehingga pimpinan kesulitan, lalu mencari tenaga kerja di luar lewat perantaraan biro tenaga kerja tersebut, yang masuk bekerja di tempat berbahaya umumnya para anggota Yakuza yang berani “mati” mengorbankan kesehatan dan nyawanya.
Tak heran pernah ada julukan “Pahlawan 50 Fukushima” untuk pekerja di PLTN Fukushima saat meledak bersama gempa bumi 11 Maret 2011. Mengapa Pahlawan 50, karena hanya 50 orang saja yang berani menghadapi radiasi nuklir saat itu guna menghentikan perembetan ke luar, guna mengantisipasi lebih lanjut ledakan nuklir di sana, mereka dengan gagah berani mengerjakan pemadaman PLTN tersebut. Sebanyak 50 orang itu umumnya adalah anggota Yakuza.
Karena pekerjaan bahaya tak ada yang mau ambil, maka para kontraktor di luar memasok tenaga kerja. Tetapi juga ternyata membayar mereka para tenaga kerja dengan harga relatif murah. Pekerja sendiri yang memang tak punya pekerjaan sudah masa bodoh, yang penting dapat makan siang dan dapat upah meskipun kecil tak apa-apa.
Tanggal 12 Jan 2012 polisi Fukui dan polisi perfektur Fukuoka menangkap Direktur usia 58 tahun dari sebuah biro tenaga kerja di Fukui dengan nama usaha Taihei Dengyo Kaisha Ltd., perusahaan kontraktor pemasok kerja untuk PLTN. Selain Direktur tersebut, CEO nya yang berusia 59 tahun, dan staf seniornya berusia 39 tahun ikut pula ditangkap polisi. Staf senior tersbeut suaminya adalah salah satu pimpinan Yakuza di sana.
Mereka ditangkap karena menggunakan tenaga kerja dari Kota Kyushu lewat sub kontraktor yang tersembunyi untuk PLTN Oi di Fukui. PLTN Oi ini memiliki 13 reaktor nuklir dan pemasok listrik untuk daerah Kansai (Osaka dan sekitarnya).
Banyak orang di Jepang mengatakan bahwa pasokan tenaga kerja ilegal di PLTN di Jepang sudah biasa, karena orang biasa, umumnya tidak akan mau bekerja di PLTN karena beresiko tinggi dengan radiasi. Itulah sebabnya kalangan ilegal memasuk tenaga kerja dan kebanyakan juga dari para anggota Yakuza. (Bersambung)
Info lengkap Yakuza silakan akses ke www.yakuza.in.