Penyelam Jepang yang Hilang Ternyata Bersuami Orang Bali
Pemberitaan tujuh penyelam Jepang yang hilang di Pulau Lembongan bagian utara di Bali kian ramai di Jepang
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemberitaan tujuh penyelam Jepang yang hilang di Pulau Lembongan bagian utara di Bali kian ramai di Jepang. Informasi terakhir Lima orang akhirnya selamat serta satu orang meninggal dan satu orang lagi Shoko Takahashi (35) dinyatakan hilang.
Bahkan Asahi TV menyiarkan langsung dari Bali, selain pemberitaan tertulis semua media massa Jepang mengenai kecelakaan penyelam tersebut yang terjadi tanggal 14 Februari 2014.
Korban yang selamat Kamis (20/2/2014) malam telah kembali pulang ke Jepang. Sedangkan satu korban yang hilang Takahashi masih belum ditemukan hingga Jumat (21/2/2014) hari ini.
Tim resmi penyelamatan dan pencarian telah dihentikan mulai hari ini dan selanjutnya dilakukan oleh tim pencari sukarela teman-teman Takahashi dan juga termasuk suaminya yang ternyata orang Bali bernama Putu Mahardana.
"Mulai hari ini mulai dari titik Manta kami akan berusaha kuat untuk mencarinya. Tentu kami akan melakukan pencarian yang terbaik," papar Putu kepada Asahi TV yang disiarkan Jumat (21/2/2014).
TV Jepang itu pun menyatakan adanya kemungkinan kelalaian dari pengelola tur penyelam tersebut dan sekaligus juga kelalaian pengelolaan bisnis tersebut seperti dicurigai pihak kepolisian Bali.
Pengelola kegiatan itu adalah Scuba Kuning (Yellow Scuba) yang dilakukan oleh Putu dan Takahashi. Sejak tanggal 19 Februari menurut AFP, Putu dan 15 orang dari Pantai Semawang dengan 3 kapal melakukan pencarian ke lokasi kecelakaan.
Selain juga helikopter yang melakukan pencarian. Para sahabat tujuh penyelam juga melakukan pencarian korban kecelakaan. Kecelakaan tersebut menurut penuturan penyelam yang selamat, karena datangnya arus bawah laut yang mendadak kuat sekali memutar dan menarik mereka seolah semakin menenggelamkan masuk ke dalam laut.
Korban yang selamat kemarin melakukan jumpa pers sejenak di Bali sebelum pulang ke Jepang dan menyatakan rasa permintaan maaf sedalamnya karena membuat sibuk dan menyusahkan banyak orang gara-gara kejadian tersebut.