Marak Kasus Pemutusan Kerja Warga Asing di Jepang

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dalam upaya membantu berbagai masalah kerja dengan target orang asing yang bekerja di Jepang, pengacara melakukan konseling telepon di tiga lokasi di Jepang. Di Tokyo telepon nomor 03-6427-5902, di Nagoya telepon nomor 052-414-5901 dengan bahasa Inggris dan Portugis.

Demikian pula konsultasi dengan bahasa Spanyol, masing-masing di Osaka 06-4708-3637 juga bisa bahasa Inggris dan dapat pula dilakukan dalam dalam bahasa Tiongkok.

Konsultasi telepon ini dilakukan oleh sekelompok pengacara yang bekerja pada isu-isu tenaga kerja asing. Sejak 6 April pukul 14.00 waktu Jepang dilakukan konsultasi tersebut baik di Tokyo, Osaka maupun Nagoya. Sebab di tiga kota tersebut paling banyak orang asing di Jepang.

Sebuah firma penasehat hukum di Shinjuku-ku, Tokyo dengan sukarela melakukan hal tersebut. Telepon diterima satu demi satu dengan dimulainya penerimaan telepon dalam bahasa Portugis dan Inggris, ditambah 4 orang bersama-sama menjadi penerjemah. Penerjemahan dalam bahasa Spanyol karena ada pengacara yang mengerti berbahasa Spanyol.

Menurut data Depnaker Jepang per Oktober 2013, pekerja asing yang ada di Jepang berjumlah sekitar 717.000 orang dan setiap tahun terus bertumbuh.

Banyak orang asing yang bekerja di lapangan kerja non-reguler. Oleh karena itu kasus menghentikan mereka dari jangka waktu kerja yang direncanakan cukup banyak saat ini.

"Apabila Anda tidak akrab dengan hukum dan kesulitan saling pengertian, menjadi salah satu penyebab perselisihan dan jumlah ini tidaklah sedikit," ungkap Ibusuki Shoichi, pengacara pekerja asing tim hukum yang menangani konsultasi itu.

"Telpon lah jika mengalami kesulitan dan lakukan konsultasi misalnya tidak bisa mengajukan kompensasi bekerja kepada perusahaannya. Atau pun jika cedera di tempat kerja sering terjadi pula," tambahnya.

Konsultasi telepon tetap terbuka dari pagi jam 10.00 sampai jam 19.00.