Kamis, 18 September 2025

Mantan Rektor UIN Hidayatullah: Perluas Kesempatan Kerja ke Jepang

Dr Azyumardi Azra MA, mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, meminta kepada pemerintah Indonesia maupun Jepang buka kesempatan kerja.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Dr Azyumardi Azra, MA, mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 

Laporan Richard Susilo, Koresponden Tribunnews di Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dr Azyumardi Azra MA, mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, meminta kepada pemerintah Indonesia maupun Jepang agar membuka kran lebih lebar lagi agar kesempatan kerja ke Jepang bagi warga Indonesia dapat lebih luas lagi.

Bagi Indonesia diharapkannya agar departemen tenaga kerja hanya berfungsi sebagai koordinator saja, bukan pelaksana di lapangan dengan lembaga yang dibentuknya. Demikian pula pihak Jepang agar membuka lebih luas lagi lembaga penerimanya jangan hanya satu badan saja yang menerimanya seperti saat ini.

"Visa ke Jepang bagi warga Indonesia akan mulai dibebaskan tahun depan saya dengar. Bukan tidak mungkin muncul pekerja ilegal. Hal ini biasa di mana pun pasti ada seperti di Amerika Serikat dan lainnya. Menjadi hal penting, bagaimana agar tidak tercipta hal tersebut, salah satunya dengan membuka kran dan kesempatan kerja lebih luas di Jepang," kata Azyumardi khusus kepada Tribunnews.com, Selasa (8/7/2014).

Menurutnya, bagi Indonesia, pihak departemen tenaga kerja agar memberikan kesempatan kepada usaha swasta, agar bisa menjadi lembaga pengirim tenaga kerja, jangan seperti sekarang dibatasi hanya satu pihak saja untuk pekerja yang berangkat ke Jepang. Demikian pula pintu masuk di Jepang, agar Jepang juga memberikan kesempatan kepada beberapa pihak sebagai penerima tenaga kerja Indonesia.

"Tentu saja depnaker harus bisa menyeleksi dengan baik lembaga mana yang pantas menjadi pengirim tenaga kerja. Kalau sembarangan tentukan ya TKI kita juga berkualitas rendah yang ke Jepang kan malu-maluin Indonesia. Demikian hal serupa bisa dilakukan pemerintah Jepang. Kalau kran dan kesempatan kerja ini diperluas dan tidak sulit, tentu dengan seleksi ketat para TKI tersebut, kan akan mengurangi ilegal WNI yang ke Jepang nantinya," ujarnya.

Itulah sebabnya Azra mengakui setuju WNI kita bekerja di Jepang, terutama yang tak punya kerja di Indonesia.

"Tapi kalau yang berusia 40 tahun ke atas kan biasanya sudah mapan bekerja di Indonesia, kalau ke Jepang pasti mereka akan kembali ke Indonesia tak akan jadi ilegal karena pekerjaannya di Indonesia juga sudah mapan. Tapi kalau yang berusia aktif antara 20-40 tahun dan belum bekerja, memang bukan tidak mungkin akan menjadi ilegal pekerja di Jepang," jelasnya.

Meskipun demikian Azra yakin, umumnya naluri manusia Indonesia biasanya akan kembali lagi ke negaranya, ke bumi tercinta Indonesia setelah lama bekerja di Jepang.

"Mereka pasti akan kembali ke Indonesia nantinya. Kecuali mungkin sejak SMP atau sejak kecil sudah di Jepang atau sudah di luar negeri, kurang mengenal baik Indonesia dan sudah berbahasa negara yang bersangkutan, bahkan sulit berbahasa Indonesia, itu mungkin sulit kembali ke Indonesia," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan